PENDAHULUAN
Latar Belakang
Musik adalah
kata yang sangat sering didengar oleh setiap orang dari berbagai umur. Musik
merupakan hal yang sangat digemari oleh setiap orang, baik dari kalangan atas
maupun kalangan bawah, tua maupun muda dan lelaki ataupun perempuan. Mereka
sangat menyukai musik. Dan bila kita bertanya dari berbagai orang kebanyakan
mereka memiliki hobi mendengarkan lagu atau musik. Dari kita duduk ditaman
kanak-kanak kita pun sudah diajari bernyanyi, malahan sebelum kita diajari
untuk belajar berhitung dan membaca.
Musik adalah
ungkapan kata hati mungkin itu yang biasa kita dengar dari banyak orang tentang
lagu itu sendiri. Saat orang jatuh cinta, patah hati, sedang sedih atau dalam
keadaan berjuang kebanyakan dari orang mengekspresikan lewat musik. Bahkan
perjuangan kemerdekaan Indonesia banyak yang dituangkan lewat lagu yakni
diantaranya lagu halo-halo bandung, maju tak gentar, sorak-sorak bergembira dan
masih banyak lainya. Terlebih banyak orang beranggapan dari beragam usia mereka
merasa kenangan menjadi lebih berarti apabila mereka mengenangya lewat musik.
Bagi anak remaja
yang sedang kasmaran dan diwaktu yang bersamaan ada sebuah lagu yang mewakili
isi hatinya dan dia suka untuk menyanyikanya maka lagu itu akan teringat terus
bahkan sampai mereka tua. Dan apabila mereka telah dewasa bahkan telah
menjelang tua mereka akan merasakan kenangan yang begitu mendalam ketika
mendengar musik tersebut. Bahkan kita sering melihat acara musik nostalgia yang
digemari orang tua untuk sekedar ingin mengenang masa muda mereka.
Dilihat dari
jenisnya musik terdiri dari berbagai macam jenis dan aliran. Mulai dari musik
dangdut, musik pop, musik keroncong dan campursari khususnya bagi orang jawa.
Dan dilihat dari aliranya khususnya bagi anak muda ada musik pop, rok, rege dan
masih banyak lainya. Dan dilihat dari penggemarnya, musik juga memiliki
berbagai variasi dari orang yang suka dangdut, pop dan masih banyak lainya.
Bagi mereka musik adalah jiwa, dan tanpa adanya musik hidup akan terasa kurang
berwarna.
Dewasa
ini juga ditemukan media pembelajaran yang menggunakan media musik untuk
membantu pembelajaran bagi peserta didik. Apabila musik diputar dalam gelombang
dan frekuensi tertentu diharapkan mampu merangsang kerja otak sehingga
mempermudah otak dalam bekerja dan mengingat sesuatu. Diharapkan dengan adanya
musik peserta didik mampu belajar dengan
optimal. Banyak berbagai seminar atau training menggunakan media musik agar
seminar atau training tersebut bisa berjalan secara maksimal.
Setelah kita
melihat dari berbagai uraian diatas ternyata musik memiliki banyak sekali
manfaat, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dan baik secara sadar
ataupun tidak sadar. Dari berbagai banyak sumber yang kami unduh ternyata musik
juga memiliki banyak sekali pengaruh bagi manusia. Baik dalam dunia pendidikan,
tarik suara, nostalgia orang tua, masa remaja khususnya bagi anak muda dalam
masa puber.
Melihat banyak
sekali manfaat musik kami memiliki metode dimana dengan memanfaatkan musik yang
memiliki banyak peran, bisa memberi pengaruh dalam membangun karakter dan
semangat untuk berjuang. Dengan metode “song therapy” diharapkan mampu
membangun karakter dan semangat juang bagi setiap orang yang mau belajar
menggunakan metode ini.
Rumusan Masalah
Setelah
melihat dari latar belakang yang terpampang diatas kami manemukan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
proses penerapan metode “song therapy” dalam membangun karakter dan semangat
hidup.
2. Musik
apa saja yang bisa diterapkan dalam menggunakan metode “song therapy”
Tujuan
Pembuatan
PKM ini memiliki tujuan diantaranya sebagai berikut:
1. Mengenalkan
metode “song therapy” untuk membangun karakter dan semangat hidup
2. Mengenalkan
jenis-jenis musik yang mampu digunakan dalam pelaksanaan metode “song therapy”.
Manfaat
Diharapkan
dengan metode “song therapy” akan mendatangkan manfaat diantaranya:
1. Menjadikan
musik sebagai media pembentukan karakter dan penanaman karakter..
2. Dengan
adanya musik seseorang bisa lebih termotivasi dan mengerti akan karakternya.
TELAAH PUSTAKA
Belajar
Belajar berarti
masuk ke dalam "dunia "yang khas, dimana seharusnya seseorang
menjadikan apa yang mereka dibaca, apa yang mereka dialami, dimengerti,
dianalisis, dikonfirmasikan, dan dipahami, kemudian menjadi nilai-nilai baru
yang digunakan untuk perubahan perilaku. Bacaan, bahkan tumpukan buku dan
terlebih pengalaman-pengalaman dalam kehidupan adalah "belajar" yang
sesungguhnya untuk menjadikan manusia itu lebih bernilai. Bernilai dan dihargai
sebagai manusia yang berkarakter sebagai manusia. Ke sanalah seharusnya belajar
itu diarahkan. Belajar, baik dengan apa yang tertulis dan yang tidak tertulis
akan menjadikannya lebih hidup dan tidak terbatas dalam informasi.
Pengetahuan
seharusnya berjalan sejajar dengan perubahan hidup. Pengetahuan mengenai
kehidupan harusnya tidak berbenturan dengan nilai-nilai yang ada dan menguatkan
pemahaman mengenai apa yang lebih benar. Untuk itu perlu latihan belajar yang
terus menerus (on going process) dan sungguh-sungguh, sebab semuanya ini
permasalahan mengenai kehidupan.
Ketika mereka
semua mengetahui bahwa sedemikian dalamlah pengertian belajar ini harus
dicapai, maka mereka akan masuk dalam suatu komunitas peradaban yang baru.
Komunitas yang sepakat bahwa penghargaan atas harkat dan martabat manusia
dijamin akan dijaga dan dikembangkan sedemikian rupa. Komunitas yang menghargai
nilai-nilai luhur manusia dan membangun karakter manusia sesuai dengan apa yang
seharusnya.
Maka diperlukan
suatu paradigma baru dalam memandang semuanya ini tentang pembelajaran. Dan
diperlukan suatu ambisi baru untuk mewujudkan semuanya ini. Kita membutuhkan
para relawan-relawan yang hadir dan membangun counter culture (meminjam istilah
John Stott) terhadap peradaban yang semakin jauh dari penghargaan terhadap
diri, masyarakat dan bangsa. Kita juga membutuhkan suatu tekanan dan system
sosial yang kondusif bagi proses pembelajaran ini. Kita butuh suatu komitmen
serta political will dari lebih banyak elemen di masyarakat untuk mendukung
perubahan progresiv ini. Dan terlebih lagi, kita membutuhkan lebih banyak orang
lagi untuk membangun suatu aliansi bersama dan bergandengan tangan membangun
peradaban.
Musik
Musik mempunyai
arti penting dalam kehidupan manusia, banyak diantara kita yang termotivasi
untuk melakukan suatu aktifitas bila mendengarkan musik (bisa juga dengan lagu
didalamnya).Ada sebuah passion yang muncul dan timbul dalam musik. Ada sesuatu
yang mempengaruhi pola pikir seseorang dalam sejenak, terutama saat mereka
sungguh-sungguh menghayati apa yang dilagukan dalam irama musik yang mereka dengarkan.
Kekuatan musik mampu menghadirkan semangat yang luar biasa.
Johan dalam buku Psikologi musik
menyebutkan bahwa terapi musik adalah penggunaan musik sebagai alat terapi
untuk memperbaiki, memelihara, dan meningkatkan keadaan mental, fisik dan
emosi. Terapi musik juga cara yang mudah yang bermanfaat positif bagi tubuh,
psikis, serta meningkatkan daya ingat dan hubungan sosial.
Beberapa
manfaat terapi musik antara lain:
1. Meningkatkan kreatifitas
2. Mengurangi kecemasan dan
stress.
3. Meningkatkan intelegensi.
4. Mengubah mood menjadi lebih
positif.
5. Meningkatkan konsentrasi.
6. Merasa rileks.
7. Mengatasi gangguan autis pada
anak kecil.
8. Membuat emosi jadi lebih
positif (senang/gembira).
9. Meningkatkan kemampuan
bahasa.
Manfaat musik
diatas tidak dikarang dan didapatkan begitu saja, akan tetapi merupakan hasil
penelitian dan pengamatan banyak ahli yang melakukan penelitian tentang
efek-efek positif dari mendengarkan jenis-jenis musik tertentu. Beberapa musik
yang memiliki banyak manfaat positif diantaranya sebagai berikut:
1. Jazz.
Penelitian oleh
Blaum pada tahun 2003 mendapatkan hasil bahwa setelah para siswa mendengarkan
musik jazz, mod mereka menjadi lebih enak, sehingga membantu para siswa untuk
belajar. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan oleh Norman L. Barber dan
Jameson L. barber dengan memberikan CD Jazz for Success pada mahasiswa
tingkat pertama Universitas Massachusetts. Mereka memberikan CD tersebut dengan
tujuan agar mahasiswa tingkat satu dapat mengatasi emosi negatif (marah, cemas,
depresi, takut) karena sulit menyesuaikan diri dengan dunia perkuliahan (Lihat
“Kawanku”, edisi 40: 2006). Beberapa contoh musik jazz yang layak didengarkan
(vatonie collection): Norah Jones, Natalie Cole, Nat King Cole.
2. Rock.
Sedangkan musik
rock dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Leigh Riby dan George Caldwell,
Psikolog dari Glasgow Cladenian University membuktikan bahwa siswa yang
mendengarkan musik rock hanya membutuhkan sedikit kerja otak untuk mengerjakan
tugas dengan baik. Selain itu, musik rock dapat meningkatkan produtivitas
ketika sedang bekerja (Lihat “Kawanku”, edisi 40: 2006). Beberapa
contoh musik rock yang layak didengarkan (vatonie collection): Dream
Theater, Rush, Hammerfall, Scorpion, SOAD, The Queen, dan lain-lain).
3. Klasik.
Manfaat-manfaat
musik klasik sudah banyak diketahui terutama Efek Mozart.
Terlepas dari banyaknya pro dan kontra tentang Efek Mozart ini,
beberapa penelitian menunjukkan bahwa musik Mozart bermanfaat dalam bidang kesehatan.
Samuel Halim dalam penelitiannya menemukan bahwa efek Mozart dapat membantu
penyembuhan penyakit Alzheimer (Sakit yang biasa diderita oleh lanjut usia
ditandai dengan susah berjalan, bicara, jarang bergaul). Penelitian lain yang dilakukan oleh
Campbell menemukan bahwa musik klasik bisa membantu
penyembuhan penyakit-penyakit, seperti stress, kanker, dyslexia, dan tekanan
darah tinggi. Beberapa contoh musik klasik yang layak didengarkan (vatonie
collection): The Ultimate Mozart Album, Maksim, The Most Relaxing
Classical Album in The World Ever, dan lain-lain.
Karakter
Disiplin diri
merupakan hal penting dalam setiap upaya membangun dan membentuk karakter
seseorang. Sebab karakter mengandung pengertian:
- Suatu
kualitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan
atraktif.
- Reputasi
seseorang.
- Seseorang
yang unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik.
Akar kata
karakter dapat dilacak dari kata Latin kharakter, kharassein, dan kharax, yang
maknanya "tools for marking", "to engrave", dan
"pointed stake". Kata ini mulai banyak digunakan (kembali) dalam
bahasa Perancis caractere pada abad ke-14 dan kemudian masuk dalam bahasa
Inggris menjadi character, sebelum akhirnya menjadi bahasa Indonesia karakter.
Dalam Kamus Poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat; watak;
sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
daripada yang lain. Dengan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa membangun
karakter (character building) adalah proses mengukir atau memahat jiwa
sedemikian rupa, sehingga `berbentuk' unik, menarik, dan berbeda atau dapat
dibedakan dengan orang lain. Ibarat sebuah huruf dalam alfabet yang tak pernah
sama antara yang satu dengan yang lain, demikianlah orang-orang yang
berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya (termasuk dengan yang
tidak/belum berkarakter atau `berkarakter' tercela).
Tentang proses
pembentukkan karakter ini dapat disebutkan sebuah nama besar : Helen Keller
(1880-1968). Wanita luar biasa ini--ia menjadi buta dan tuli di usia 19 bulan,
namun berkat bantuan keluarganya dan bimbingan Annie Sullivan (yang juga buta
dan setelah melewati serangkaian operasi akhirnya dapat melihat secara
terbatas) kemudian menjadi manusia buta-tuli pertama yang lulus cum laude dari
Radcliffe College di tahun 1904-- pernah berkata: "Character cannot be
develop in ease and quite. Only through experience of trial and suffering can
the soul be strengthened, vision cleared, ambition inspired, and success
achieved". Kalimat itu boleh jadi merangkum sejarah hidupnya yang sangat
inspirasional. Lewat perjuangan panjang dan ketekunan yang sulit dicari
tandingannya, ia kemudian menjadi salah seorang pahlawan besar dalam sejarah
Amerika yang mendapatkan berbagai penghargaan di tingkat nasional dan
internasional atas prestasi dan pengabdiannya (lihat homepage www.hki.org).
Helen Keller adalah model manusia berkarakter (terpuji). Dan sejarah hidupnya
mendemonstrasikan bagaimana proses membangun karakter itu memerlukan disiplin
tinggi karena tidak pernah mudah dan seketika atau instant. Diperlukan refleksi
mendalam untuk membuat rentetan moral choice (keputusan moral) dan
ditindaklanjuti dengan aksi nyata sehingga menjadi praksis, refleksi, dan praktik.
Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi custom (kebiasaan)
dan membentuk watak atau tabiat seseorang.
Selanjutnya,
tentang nilai atau makna pentingnya karakter bagi kehidupan manusia dewasa ini
dapat dikutip pernyataan seorang Hakim Agung di Amerika, Antonin Scalia, yang
pernah mengatakan: "Bear in mind that brains and learning, like muscle and
physical skills, are articles of commerce. They are bought and sold. You can
hire them by the year or by the hour. The only thing in the world NOT FOR SALE
IS CHARACTER. And if that does not govern and direct your brains and learning,
they will do you and the world more harm than good".
Scalia
menunjukkan dengan tepat bagaimana karakter harus menjadi fondasi bagi
kecerdasan dan pengetahuan (brains and learning). Sebab kecerdasan dan
pengetahuan (termasuk informasi) itu sendiri memang dapat diperjualbelikan. Dan
sudah menjadi pengetahuan umum bahwa di era knowledge economy abad ke-21 ini
knowledge is power.
Masalahnya, bila
orang-orang yang dikenal cerdas dan berpengetahuan tidak menunjukkan karakter
(terpuji), maka tak diragukan lagi bahwa dunia akan menjadi lebih dan semakin
buruk. Dengan kata lain ungkapan knowledge is power akan menjadi lebih sempurna
jika ditambahkan menjadi--meminjam sebuah iklan yang pernah muncul di Harian
Kompas-- knowledge is power, but character is more.
Demikianlah
makna penting sebuah karakter dan proses pembentukkannya yang tidak pernah
mudah melahirkan manusia-manusia yang tidak bisa dibeli. Ke arah yang demikian
itulah pendidikan dan pembelajaran - termasuk pengajaran di institusi formal
dan pelatihan di institusi nonformal--seharusnya bermuara, yakni membangun
manusia-manusia berkarakter (terpuji), manusia-manusia yang memperjuangkan agar
dirinya dan orang-orang yang dapat dipengaruhinya agar menjadi lebih manusiawi,
menjadi manusia yang utuh atau memiliki integritas.
Tujuan Hidup
Orang dewasa
yang memiliki tujuan jelas dan secara tertulis hanya sekitar 3%. Angka ini
didapat dari penelitian di Amerika Serikat, entah dengan di Indonesia.
Bagaimana menurut Anda? Padahal tujuan ibarat bintang yang menjadi panduan bagi
orang yang berlayar dimalam hari. Tanpa bintang dia bisa kehilangan arah dan
bingung harus ke mana dia pergi. Begitu juga dengan keuangan, dengan tujuan
yang jelas dan tertulis akan memberikan arah kepada Anda, apa saja yang harus
dilakukan.
Tujuan adalah
acuan dalam membuat rencana. Sementara rencana adalah panduan dari tindakan
Anda. Tanpa tujuan Anda tidak punya rencana, tanpa rencana tindakan Anda tidak
akan terarah. Tujuan akan sangat membantu dalam keefektifan Anda bertindak,
bahkan tujuan bisa memberikan gairah hidup yang lebih besar.
Tujuan sangat
vital bagi kesuksesan Anda, selain sebagai sumber motivasi, dengan tujuan bisa
melihat sudah sampai dimana kemajuan kita. Tujuan dapat memfokuskan tindakan
kita dengan kata lain dapat meningkatkan konsentrasi. Tindakan yang terfokus
atau konsentrasi akan menghasilkan hasil yang lebih baik dan lebih cepat. Tujuan
membuat hidup lebih mudah, karena tindakan-tindakan yang akan kita lakukan
lebih tersusun dan terorganisasi. Hidup kita lebih jelas, rapi, teratur, dan
yang lebih penting ialah hidup kita menjadi lebih terkendali.
Ketidakpastian
tujuan adalah titik awal dari semua kegagalan. Untuk menjadi sukses, Anda harus
memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah
sebuah rencana untuk mencapainya. [Dikutip dari ebook "Motivasi Kunci
Sukses Finansial"] Rekan, semakin jelas tujuan Anda maka akan semakin
jelas juga langkah-langkah Anda untuk mencapai tujuannya itu, bahkan mungkin
sebagian langkah Anda akan menjadi otomatis. Karena tujuan menimbulkan energi
untuk melakukan sesuatu untuk mencapainya.
Masalah
Masalah
(bahasa Inggris: problem) kata
yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan
antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan
situasi yang membingungkan. Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan
yang harus diselesaikan. Umumnya masalah disadari "ada" saat seorang
individu menyadari keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan keadaan yang ia
inginkan.
Motivasi
Motivasi
adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan.
Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan
mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi
menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang
agar mau melaksanakan sesuatu.
Motivasi yang
ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang
lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat
motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan
motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh individu lain atau organisasi
METODE PENELITIAN
Pendekatan penulisan
Pendekatan
yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah deskriptif kualitatif
berdasarkan kajian kepustakaan. Pemilihan pendekatan ini diharapkan dapat memberikan
gambaran secara cermat mengenai keadaan atau gejala tertentu pada objek kajian.
Dalam hal ini penulis berusaha membuat deskripsi tentang penanaman nilai moral
anti korupsi melalui dongeng pada anak usia dini.
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah :
1.
Studi Pustaka
Berdasarkan
permasalahan yang muncul maka penulis melakukan pencarian sumber-sumber pustaka
yang relevan dengan tema yang kami ambil dari buku-buku dan artikel yang kami
unduh dari internet. Sumber-sumber pustaka yang diperoleh kemudian dipelajari
dan dituangkan dalam kajian pustaka sebagai teori yang mendasari pembahasan dan
permasalahan yang dikaji.
2.
Dokumentasi
Pada tahap
ini penulis melakukan pengumpulan data yang berhubungan erat dengan dokumen
yang berasal dari buku, surat kabar, majalah dan artikel mengenai korupsi dan pemecahannya. Data-data yang
diperoleh kemudian dihimpun berdasarkan prioritas manfaat sebagai landasan
permasalahan.
Analisis Data
Kegiatan
analisis dilakukan dengan pendekatan teoritik berdasarkan hasil kajian pustaka.
Proses analisis data yang dilakukan dalam penulisan karya tulis ini mencakup
reduksi data dan sajian data.
Analisis
reduksi data dilakukan dengan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan yang
telah telah diperoleh berdasarkan sumber pustaka. Analisi ini dilakukan guna
mempertegas, meringkas, memfokuskan dan membuang data yang tidak penting agar
simpulan dapat diambil.
Setelah
melakukan reduksi data kemudian penulis melaksanakan tahap sajian data. Pada
tahap ini penulis menyusun informasi hasil dari tahap reduksi data kemudian
menyajikannya secara lengkap baik data yang diperoleh dari studi pustaka,
maupun dokumentasi kemudian dianalisis sesuai dengan kategori dalam
permasalahan yang ada guna memperoleh data yang jelas dan sistematis. Data ini
kemudian digunakan sebagai rujukan dalam pembahasan dan penarikan simpulan.
PEMBAHASAN
Metode
Pembelajaran
Lagu adalah kata
yang sudah banyak dikenal orang dan lagu merupakan hal yang paling disukai
setiap orang. lagu banyak mengingatkan seseorang akan suatu hal yang menjadi
kenangan dalam hidup seseorang. Bahkan dalam mengingat sesuatu seseorang
cendrung banyak mengingat lagu daripada hal lainya. Saat seseorang yang hidup
ditahun 2010 dan menginjakan kakinya di bangku perkuliahan mereka ditanya
pelajaran apa saja yang ada saat mereka kelas 4 SD kebanyakan orang lupa
pelajaran apasajakah yang diajarkan saat mereka duduk dikelas 4 sekolah dasar,
akan tetapi hal ini terasa beda saat mereka ditanya tentang lagu. Saat mereka
ditanya lagu apa saja yang tren saat mereka duduk dibangku sekolah dasar?
Mereka cenderung lebih banyak hafal, walaupun mereka pada saat itu masih duduk
dikelas 4 SD.
Melihat hal
tersebut dan fenomena yang ada dalam latar belakang kami sadar bahwa lagu
memiliki banyak pengaruh dalam kehidupan manusia, baik secara positif ataupun
negatif. Lagu bisa menjadi kenangan yang menyakitkan dan lagu bisa menjadi
kenangan yang mengharukan bagi kehidupan seseoang. Mengingat betapa begitu besarnya
daya ingat seseorang tentaang lagu hal ini yang menjadikan insipari bagi
kelompok kami untuk membuat metode pembelajaran untuk membentuk karakter dan semangat
hidup.
Metode ini
adalah metode pendidikan yang menggunakan media lagu sebagai sarana dalam
membangun karakter dan semangat hidup seseorang. Dimana dengan metode ini
diharapkan seseorang dapat menghayati sebuah lagu sehingga lagu tersebut bisa
menjadikan motivasi diri dan lebih lanjut dengan motivasi diri yang besar dapat
membangun karakter orang tersebut dan secara tidak lansung dapat memberi
semangat dalam meraih tujuan hidupnya. Dengan metode ini diharapkan seseorang
dapat mengambil hikmah dalam setiap lagu yang diputar. Setiap hikmah yang
diambil dari sebuah lagu diharapkan bisa dipadukan dengan keadaan hidup
sehari-hari, sehingga orang tersebut lebih tahu akan masalah yang sedang
dihadapi dalam hidupnya dan dengan lagu tersebut diharapkan mampu menjadikan
semangat untuk menghadapi setiap masalah dalam hidupnya.
Dengan metode
ini orang diajarakan bagaimana memaknai sebuah lagu sehingga dengan pemaknaan
lagu tersebut orang dapat mengerti hikmah apa sajakah yang terdapat dalam lagu
teersebut. Lebih lanjut dengan mengetahui hikmah dalam lagu tersebut seseorang
bisa memiliki motivasi yang kuat dalam menghadapi masalah hidupnya dan lebih
dari itu orang akan memiliki karakter sesuai dengan motivasi yang tertanam
dalam hidupnya. Hal tersebut seperti yang dijelaskan diatas dapat menjadikan
semangat dalam menghadapi dan meraih tujuan hidup. Karakter disini lebih kita
titik beratkan bagaimana dengan hikmah sebuah lagu seseorang mampu melihat
masalah yang dihadapi, menghadapi masalah, mengambil keputusan dalam setiap
masalah sesuai dengan hati nurani mereka.
Secara jangka
panjang media ini juga dapat menjadi media yang evektif dalam memotivasi diri
serta diharapkan mampu memompa semangat yang ada dalam menghadapi masalah
kedepanya. Hal ini dapat terjadi pada orang yang sudah menerapkan metode ini
dalam pembelajaranya sewaktu dia masih muda atau dewasa. Sistematikanya sebagai
berikut, setelah seseorang mengikuti pembelajaran ini seseoran tersebut akan
mengingat beberapa lagu yang telah disampaikan dan memahami benar makna lagu
tersebut. Kedepanya lagu yang sudah mereka tahu akan menjadi motivasi yang kuat
dalam menghadapi setiap masalah. Dimana diharapkan setelah mendengar lagu
tersebut motivasi dan semangat seseorang akan timbul kembali. Hal ini akan
timbul terus menerus sampai mereka dewasa bahkan mereka tua kelak. Disinilah
fungsi media ini akan begitu nampak dimana dalam menghadapi masalah kadang
seseorang mengalami kelelahan fikiran dan motivasinya turun dan saat motivasi
dirinya turun diharapkan setelah mendengar lagu yang mampu memompa motivasi
dulu waktu pelatihan sekarang pun akan memberi evek yang sama yakni setelah
mendengar lagu ini motivasi orang secara tidak langsung akan tumbuh kembali dan
menjadikan pemompa semangat dalam meraih tujuan hidup.
Dengan demikian
metode ini memiki peran yang besar dalam meingkatkan motivasi seseorang dan
lebih dari itu metode ini mampu membangun karakter serta dapat memberi semangat
dalam meraih tujuan hidup.
Pemilihan Lagu
Lagu adalah
media yang paling utama untuk menjalankan metode ini sehingga pemilihan lagu
menjadi kunci dalam kesuksesan penerapan metode ini. Berhasil atau tidaknya
pembelajaran ini tergantung pada pemateri dalam pemilihan sebuah lagu. Sehingga
dalam menjalankan metode ini tidak semua orang mampu menjadi pemateri.
Sebenarnya setiap lagu dapat dijadikan motivasi seseorang, hal tersebut sesuai
isi hati dan keadaan peserta didik.
Hal ini dapat
kita analogikan sebagai berikut saat seseorang sedang mengalami patah semangat
untuk meraih cita-cita maka lagu laskar pelangi milik niji atau lagu jangan
menyerah dari d’masif cocok untuk dijadikan bahan. Tapi hal tersebut terasa
berbeda bila anak muda sedang dalam keadaan patah hati, lagu kobe yang positif
tingking leebih cocok untuk dijadikan bahan.
Jadi pemilihan
lagu secara sepesifik dapat tentukan setelah pemateri menemukan tema apa yang
ingin kita sampaikan. Setelah ini baru pemateri mencari lagu apa yang bagus
untuk digali dan ingin dicari hikmahnya. Hal ini juga menuntut
kepekaan seorang pemateri dalam menganalisis lagu sehingga menemukan lagu yang
tepat dalam melakukan pelatihan. Sehingga secara singkat dapat kita katakan
pemilihan lagu sesuai dengan tema yang ingin disampaikan.
Sistematika
Pelaksanaan
Pelaksanaan
metode ini ditujukan pada anak usia remaja. Dimana pada usia ini anak masih
belum memiliki banyak masalah selain itu anak masih labil akan karakter dirinya
sehingga dilihat dari kenyataan itu metode ini sangat tepat diterapkan pada
anak usia remaja. Apaila pemateri mampu menguasai benar-benar materi yang
disampaikan maka metode ini akan memiperoleh hasil yang maksimal. Selain itu
kita sadar bahwa anak muda sangat menyukai lagu sehingga merekka akan lebih
bisa menerima materi yang ingin disampaikan dan mudah memahami akan apa yang
telah disamapaikan oleh pemateri itu sendiri.
Metode ini
dilaksanakan tepatnya pada saat training dan seminar. Sehingga metode ini
kurang begitu tepat saat dipaka dalam pelajaran sehari-hari. Hal ini dikarena
selain harus menyediakan lagu-lagu, metode ini memerlukan tempat atau ruangan
yang berbeda dari ruangan biasa agar penjiwaan oleh peserta didik lebih
mengena. Melihat fakta itu training atau seminarlah yang tepat pada saat
penerapan metode ini dan trining itupun harus dihadiri peserta dari awal sampai
akir dan tak boleh ada yang menyusul ataupun meninggalkan training sebelum
acara selesai. Hal ini dikarana apabila
hal itu terjadi mengakibatkan metode ini kurang maksima dalam pelaksanaanya bahkan bisa terjadi kegagalan
Tahap
Pelaksanaan
Pelaksanaan
metode ini melalui beberapa tahapan tersendiri yakni terdiri dari tiga tahap,
tahap pertama adalah terapi shock, tahap kedua adalah tahapan inti dan tahapan
ketiga adalah renungan dan penutup. Secara lebih khusus dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1.
Tahap terapi shock
Dimana dalam
tahap ini peserta didik akan mendapatkan materi yang mengingatkan akan
masalah-masalahnya, perilakunya terhadap sesama, perilaku terhadap orang yang
lebih tua dan kepada orang tuanya sendiri. Pada tahap ini peserta seakan-akan
dibawa pada setiap masalah ynag kurang terpuji yang pernah dilakukan. Dan lebih
khusus pada setiap tingkah lakunya itu sendiri. Tahap ini berlangsung kira-kira
30 menit, setelah tahap ini selesai terdapat waktu 10 menit untuk tahap
pemulihan sebelum menginjak tahapan inti. Disini pemateri menekankan bahwa kita
belum terlambat, masih ada waktu untuk merubah semua itu sehingga peserta
dibuat semangat yang berapi-api untuk merubah dirinya. Setelah hal itu terjadi
barulah masuk tahap inti.
2.
Tahap inti
Tahap inti ini
diawali dengan pengenalan beberapa lagu yang ingin disampaikan. Lagu itu
diputar beberapa kali sehingga orang tersebut hafal semua lagu itu dan dapat
menghayati lagu tersebut. Dalam proses penghafalan pemateri bisa menggunakan
teks yang diserahkan pada semua peserta sehingga peserta lebih mudah menghafal
lagu tersebut. Setelah lagu mampu dihafal peserta dan peserta mampu menghayati
lagu tersebut masuklah tahapan bedah lagu. Dimana tahapan ini pemateri
memberitahu mkana dari sebuah lagu. Dengan lagu tersebut pemateri memberi
motivasi bagaimana seseorang menjalani hidup, menghadapi masalah dan meraih
cita-cita. Dengan menggunakan bahasa hati pemateri memberikan motivasi yang
mampu memberi semangat peserta dan mampu melakukan perubahan yang nyata untuk
menjadi lebih baik.
3.
Tahap renungan
Tahap ini adalah
tahap mengulas balik apa yang sudah disamapaikan dari awal sampai akhir dan
menguraikan secara singkat apa yang sudah didapat. Selain itu dalam tahap ini
diadakan perenungan-perenungan apa sajakah yang akan dilakukan setelah theraphy
dilakukan. Perubahan apa saja yang harus dilakukan agar karakter peserta lebih
kuat dan mampu menggapai setiap tujuan hidupnya. Itulah tahapan-tahapan dalam
penerapan metode belajar dengan musik “song theraphy” untuk meningkatkan
karakter dan tujuan hidup.
PENUTUP
KESIMPULAN
Lagu adalah
sebuah syair yang banyak dikenal orang dari kalangan manapun dan usia
berapapun. Selain itu lagu memiliki banyak sekali manfaat dan peran dalam
kehidupan. Sehingga dewasa ini ditemukan metode-metode belajar dengan
menggunakan media musik. Dimana dengan metode ini diharapkan siswa dapat lebih
mudah untuk belajar dan mengingat sesuatu.
Terinspirasi
dari hal tersebut kami membuat gagasan metode pembelajaran menggunakan musik
guna membentuk karakter dan semangat hidup. Dengan metode ini diharapkan seseorang
dapat memiliki karakter yang kuat dan semangat hidup dengan menghayati sebuah
lagu yang dibedah lewat training.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pengembangandiri.com/articles/52/1/Karakter-Bisakah-Kita-Merubahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar