Senin, 19 Agustus 2013

Penerapan Metode “Song Therapy” Dalam Membangun Karakter

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Musik adalah kata yang sangat sering didengar oleh setiap orang dari berbagai umur. Musik merupakan hal yang sangat digemari oleh setiap orang, baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah, tua maupun muda dan lelaki ataupun perempuan. Mereka sangat menyukai musik. Dan bila kita bertanya dari berbagai orang kebanyakan mereka memiliki hobi mendengarkan lagu atau musik. Dari kita duduk ditaman kanak-kanak kita pun sudah diajari bernyanyi, malahan sebelum kita diajari untuk belajar berhitung dan membaca.
Musik adalah ungkapan kata hati mungkin itu yang biasa kita dengar dari banyak orang tentang lagu itu sendiri. Saat orang jatuh cinta, patah hati, sedang sedih atau dalam keadaan berjuang kebanyakan dari orang mengekspresikan lewat musik. Bahkan perjuangan kemerdekaan Indonesia banyak yang dituangkan lewat lagu yakni diantaranya lagu halo-halo bandung, maju tak gentar, sorak-sorak bergembira dan masih banyak lainya. Terlebih banyak orang beranggapan dari beragam usia mereka merasa kenangan menjadi lebih berarti apabila mereka mengenangya lewat musik.
Bagi anak remaja yang sedang kasmaran dan diwaktu yang bersamaan ada sebuah lagu yang mewakili isi hatinya dan dia suka untuk menyanyikanya maka lagu itu akan teringat terus bahkan sampai mereka tua. Dan apabila mereka telah dewasa bahkan telah menjelang tua mereka akan merasakan kenangan yang begitu mendalam ketika mendengar musik tersebut. Bahkan kita sering melihat acara musik nostalgia yang digemari orang tua untuk sekedar ingin mengenang masa muda mereka.
Dilihat dari jenisnya musik terdiri dari berbagai macam jenis dan aliran. Mulai dari musik dangdut, musik pop, musik keroncong dan campursari khususnya bagi orang jawa. Dan dilihat dari aliranya khususnya bagi anak muda ada musik pop, rok, rege dan masih banyak lainya. Dan dilihat dari penggemarnya, musik juga memiliki berbagai variasi dari orang yang suka dangdut, pop dan masih banyak lainya. Bagi mereka musik adalah jiwa, dan tanpa adanya musik hidup akan terasa kurang berwarna.
Dewasa ini juga ditemukan media pembelajaran yang menggunakan media musik untuk membantu pembelajaran bagi peserta didik. Apabila musik diputar dalam gelombang dan frekuensi tertentu diharapkan mampu merangsang kerja otak sehingga mempermudah otak dalam bekerja dan mengingat sesuatu. Diharapkan dengan adanya musik peserta didik mampu  belajar dengan optimal. Banyak berbagai seminar atau training menggunakan media musik agar seminar atau training tersebut bisa berjalan secara maksimal.
Setelah kita melihat dari berbagai uraian diatas ternyata musik memiliki banyak sekali manfaat, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dan baik secara sadar ataupun tidak sadar. Dari berbagai banyak sumber yang kami unduh ternyata musik juga memiliki banyak sekali pengaruh bagi manusia. Baik dalam dunia pendidikan, tarik suara, nostalgia orang tua, masa remaja khususnya bagi anak muda dalam masa puber.
Melihat banyak sekali manfaat musik kami memiliki metode dimana dengan memanfaatkan musik yang memiliki banyak peran, bisa memberi pengaruh dalam membangun karakter dan semangat untuk berjuang. Dengan metode “song therapy” diharapkan mampu membangun karakter dan semangat juang bagi setiap orang yang mau belajar menggunakan metode ini.
Rumusan Masalah
Setelah melihat dari latar belakang yang terpampang diatas kami manemukan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana proses penerapan metode “song therapy” dalam membangun karakter dan semangat hidup.
2.      Musik apa saja yang bisa diterapkan dalam menggunakan metode “song therapy”  
Tujuan
Pembuatan PKM ini memiliki tujuan diantaranya sebagai berikut:
1.      Mengenalkan metode “song therapy” untuk membangun karakter dan semangat hidup
2.      Mengenalkan jenis-jenis musik yang mampu digunakan dalam pelaksanaan metode “song therapy”.
Manfaat
Diharapkan dengan metode “song therapy” akan mendatangkan manfaat diantaranya:
1.      Menjadikan musik sebagai media pembentukan karakter dan penanaman karakter..
2.      Dengan adanya musik seseorang bisa lebih termotivasi dan mengerti akan karakternya.

TELAAH PUSTAKA
Belajar
Belajar berarti masuk ke dalam "dunia "yang khas, dimana seharusnya seseorang menjadikan apa yang mereka dibaca, apa yang mereka dialami, dimengerti, dianalisis, dikonfirmasikan, dan dipahami, kemudian menjadi nilai-nilai baru yang digunakan untuk perubahan perilaku. Bacaan, bahkan tumpukan buku dan terlebih pengalaman-pengalaman dalam kehidupan adalah "belajar" yang sesungguhnya untuk menjadikan manusia itu lebih bernilai. Bernilai dan dihargai sebagai manusia yang berkarakter sebagai manusia. Ke sanalah seharusnya belajar itu diarahkan. Belajar, baik dengan apa yang tertulis dan yang tidak tertulis akan menjadikannya lebih hidup dan tidak terbatas dalam informasi.
Pengetahuan seharusnya berjalan sejajar dengan perubahan hidup. Pengetahuan mengenai kehidupan harusnya tidak berbenturan dengan nilai-nilai yang ada dan menguatkan pemahaman mengenai apa yang lebih benar. Untuk itu perlu latihan belajar yang terus menerus (on going process) dan sungguh-sungguh, sebab semuanya ini permasalahan mengenai kehidupan.
Ketika mereka semua mengetahui bahwa sedemikian dalamlah pengertian belajar ini harus dicapai, maka mereka akan masuk dalam suatu komunitas peradaban yang baru. Komunitas yang sepakat bahwa penghargaan atas harkat dan martabat manusia dijamin akan dijaga dan dikembangkan sedemikian rupa. Komunitas yang menghargai nilai-nilai luhur manusia dan membangun karakter manusia sesuai dengan apa yang seharusnya.
Maka diperlukan suatu paradigma baru dalam memandang semuanya ini tentang pembelajaran. Dan diperlukan suatu ambisi baru untuk mewujudkan semuanya ini. Kita membutuhkan para relawan-relawan yang hadir dan membangun counter culture (meminjam istilah John Stott) terhadap peradaban yang semakin jauh dari penghargaan terhadap diri, masyarakat dan bangsa. Kita juga membutuhkan suatu tekanan dan system sosial yang kondusif bagi proses pembelajaran ini. Kita butuh suatu komitmen serta political will dari lebih banyak elemen di masyarakat untuk mendukung perubahan progresiv ini. Dan terlebih lagi, kita membutuhkan lebih banyak orang lagi untuk membangun suatu aliansi bersama dan bergandengan tangan membangun peradaban.

Musik
Musik mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia, banyak diantara kita yang termotivasi untuk melakukan suatu aktifitas bila mendengarkan musik (bisa juga dengan lagu didalamnya).Ada sebuah passion yang muncul dan timbul dalam musik. Ada sesuatu yang mempengaruhi pola pikir seseorang dalam sejenak, terutama saat mereka sungguh-sungguh menghayati apa yang dilagukan dalam irama musik yang mereka dengarkan. Kekuatan musik mampu menghadirkan semangat yang luar biasa.
Johan dalam buku Psikologi musik menyebutkan bahwa terapi musik adalah penggunaan musik sebagai alat terapi untuk memperbaiki, memelihara, dan meningkatkan keadaan mental, fisik dan emosi. Terapi musik juga cara yang mudah yang bermanfaat positif bagi tubuh, psikis, serta meningkatkan daya ingat dan hubungan sosial.
Beberapa manfaat terapi musik antara lain:
1. Meningkatkan kreatifitas
2. Mengurangi kecemasan dan stress.
3. Meningkatkan intelegensi.
4. Mengubah mood menjadi lebih positif.
5. Meningkatkan konsentrasi.
6. Merasa rileks.
7. Mengatasi gangguan autis pada anak kecil.
8. Membuat emosi jadi lebih positif (senang/gembira).
9. Meningkatkan kemampuan bahasa.
Manfaat musik diatas tidak dikarang dan didapatkan begitu saja, akan tetapi merupakan hasil penelitian dan pengamatan banyak ahli yang melakukan penelitian tentang efek-efek positif dari mendengarkan jenis-jenis musik tertentu. Beberapa musik yang memiliki banyak manfaat positif diantaranya sebagai berikut:
1. Jazz.
Penelitian oleh Blaum pada tahun 2003 mendapatkan hasil bahwa setelah para siswa mendengarkan musik jazz, mod mereka menjadi lebih enak, sehingga membantu para siswa untuk belajar. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan oleh Norman L. Barber dan Jameson L. barber dengan memberikan CD Jazz for Success pada mahasiswa tingkat pertama Universitas Massachusetts. Mereka memberikan CD tersebut dengan tujuan agar mahasiswa tingkat satu dapat mengatasi emosi negatif (marah, cemas, depresi, takut) karena sulit menyesuaikan diri dengan dunia perkuliahan (Lihat “Kawanku”, edisi 40: 2006). Beberapa contoh musik jazz yang layak didengarkan (vatonie collection): Norah Jones, Natalie Cole, Nat King Cole.
2. Rock.
Sedangkan musik rock dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Leigh Riby dan George Caldwell, Psikolog dari Glasgow Cladenian University membuktikan bahwa siswa yang mendengarkan musik rock hanya membutuhkan sedikit kerja otak untuk mengerjakan tugas dengan baik. Selain itu, musik rock dapat meningkatkan produtivitas ketika sedang bekerja (Lihat “Kawanku”, edisi 40: 2006). Beberapa contoh musik rock yang layak didengarkan (vatonie collection): Dream Theater, Rush, Hammerfall, Scorpion, SOAD, The Queen, dan lain-lain).
3. Klasik.
Manfaat-manfaat musik klasik sudah banyak diketahui terutama Efek Mozart. Terlepas dari banyaknya pro dan kontra tentang Efek Mozart ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa musik Mozart bermanfaat dalam bidang kesehatan. Samuel Halim dalam penelitiannya menemukan bahwa efek Mozart dapat membantu penyembuhan penyakit Alzheimer (Sakit yang biasa diderita oleh lanjut usia ditandai dengan susah berjalan, bicara, jarang bergaul). Penelitian lain yang dilakukan oleh Campbell menemukan bahwa musik klasik bisa membantu penyembuhan penyakit-penyakit, seperti stress, kanker, dyslexia, dan tekanan darah tinggi. Beberapa contoh musik klasik yang layak didengarkan (vatonie collection): The Ultimate Mozart Album, Maksim, The Most Relaxing Classical Album in The World Ever, dan lain-lain.
Karakter

Disiplin diri merupakan hal penting dalam setiap upaya membangun dan membentuk karakter seseorang. Sebab karakter mengandung pengertian:
  1. Suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan atraktif.
  2. Reputasi seseorang.
  3. Seseorang yang unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik.
Akar kata karakter dapat dilacak dari kata Latin kharakter, kharassein, dan kharax, yang maknanya "tools for marking", "to engrave", dan "pointed stake". Kata ini mulai banyak digunakan (kembali) dalam bahasa Perancis caractere pada abad ke-14 dan kemudian masuk dalam bahasa Inggris menjadi character, sebelum akhirnya menjadi bahasa Indonesia karakter. Dalam Kamus Poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain. Dengan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa membangun karakter (character building) adalah proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga `berbentuk' unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain. Ibarat sebuah huruf dalam alfabet yang tak pernah sama antara yang satu dengan yang lain, demikianlah orang-orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya (termasuk dengan yang tidak/belum berkarakter atau `berkarakter' tercela).
Tentang proses pembentukkan karakter ini dapat disebutkan sebuah nama besar : Helen Keller (1880-1968). Wanita luar biasa ini--ia menjadi buta dan tuli di usia 19 bulan, namun berkat bantuan keluarganya dan bimbingan Annie Sullivan (yang juga buta dan setelah melewati serangkaian operasi akhirnya dapat melihat secara terbatas) kemudian menjadi manusia buta-tuli pertama yang lulus cum laude dari Radcliffe College di tahun 1904-- pernah berkata: "Character cannot be develop in ease and quite. Only through experience of trial and suffering can the soul be strengthened, vision cleared, ambition inspired, and success achieved". Kalimat itu boleh jadi merangkum sejarah hidupnya yang sangat inspirasional. Lewat perjuangan panjang dan ketekunan yang sulit dicari tandingannya, ia kemudian menjadi salah seorang pahlawan besar dalam sejarah Amerika yang mendapatkan berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional atas prestasi dan pengabdiannya (lihat homepage www.hki.org). Helen Keller adalah model manusia berkarakter (terpuji). Dan sejarah hidupnya mendemonstrasikan bagaimana proses membangun karakter itu memerlukan disiplin tinggi karena tidak pernah mudah dan seketika atau instant. Diperlukan refleksi mendalam untuk membuat rentetan moral choice (keputusan moral) dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata sehingga menjadi praksis, refleksi, dan praktik. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi custom (kebiasaan) dan membentuk watak atau tabiat seseorang.
Selanjutnya, tentang nilai atau makna pentingnya karakter bagi kehidupan manusia dewasa ini dapat dikutip pernyataan seorang Hakim Agung di Amerika, Antonin Scalia, yang pernah mengatakan: "Bear in mind that brains and learning, like muscle and physical skills, are articles of commerce. They are bought and sold. You can hire them by the year or by the hour. The only thing in the world NOT FOR SALE IS CHARACTER. And if that does not govern and direct your brains and learning, they will do you and the world more harm than good".
Scalia menunjukkan dengan tepat bagaimana karakter harus menjadi fondasi bagi kecerdasan dan pengetahuan (brains and learning). Sebab kecerdasan dan pengetahuan (termasuk informasi) itu sendiri memang dapat diperjualbelikan. Dan sudah menjadi pengetahuan umum bahwa di era knowledge economy abad ke-21 ini knowledge is power.
Masalahnya, bila orang-orang yang dikenal cerdas dan berpengetahuan tidak menunjukkan karakter (terpuji), maka tak diragukan lagi bahwa dunia akan menjadi lebih dan semakin buruk. Dengan kata lain ungkapan knowledge is power akan menjadi lebih sempurna jika ditambahkan menjadi--meminjam sebuah iklan yang pernah muncul di Harian Kompas-- knowledge is power, but character is more.
Demikianlah makna penting sebuah karakter dan proses pembentukkannya yang tidak pernah mudah melahirkan manusia-manusia yang tidak bisa dibeli. Ke arah yang demikian itulah pendidikan dan pembelajaran - termasuk pengajaran di institusi formal dan pelatihan di institusi nonformal--seharusnya bermuara, yakni membangun manusia-manusia berkarakter (terpuji), manusia-manusia yang memperjuangkan agar dirinya dan orang-orang yang dapat dipengaruhinya agar menjadi lebih manusiawi, menjadi manusia yang utuh atau memiliki integritas.

Tujuan Hidup
Orang dewasa yang memiliki tujuan jelas dan secara tertulis hanya sekitar 3%. Angka ini didapat dari penelitian di Amerika Serikat, entah dengan di Indonesia. Bagaimana menurut Anda? Padahal tujuan ibarat bintang yang menjadi panduan bagi orang yang berlayar dimalam hari. Tanpa bintang dia bisa kehilangan arah dan bingung harus ke mana dia pergi. Begitu juga dengan keuangan, dengan tujuan yang jelas dan tertulis akan memberikan arah kepada Anda, apa saja yang harus dilakukan.
Tujuan adalah acuan dalam membuat rencana. Sementara rencana adalah panduan dari tindakan Anda. Tanpa tujuan Anda tidak punya rencana, tanpa rencana tindakan Anda tidak akan terarah. Tujuan akan sangat membantu dalam keefektifan Anda bertindak, bahkan tujuan bisa memberikan gairah hidup yang lebih besar.
Tujuan sangat vital bagi kesuksesan Anda, selain sebagai sumber motivasi, dengan tujuan bisa melihat sudah sampai dimana kemajuan kita. Tujuan dapat memfokuskan tindakan kita dengan kata lain dapat meningkatkan konsentrasi. Tindakan yang terfokus atau konsentrasi akan menghasilkan hasil yang lebih baik dan lebih cepat. Tujuan membuat hidup lebih mudah, karena tindakan-tindakan yang akan kita lakukan lebih tersusun dan terorganisasi. Hidup kita lebih jelas, rapi, teratur, dan yang lebih penting ialah hidup kita menjadi lebih terkendali.
Ketidakpastian tujuan adalah titik awal dari semua kegagalan. Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya. [Dikutip dari ebook "Motivasi Kunci Sukses Finansial"] Rekan, semakin jelas tujuan Anda maka akan semakin jelas juga langkah-langkah Anda untuk mencapai tujuannya itu, bahkan mungkin sebagian langkah Anda akan menjadi otomatis. Karena tujuan menimbulkan energi untuk melakukan sesuatu untuk mencapainya.
Masalah
Masalah (bahasa Inggris: problem) kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan. Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan. Umumnya masalah disadari "ada" saat seorang individu menyadari keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan keadaan yang ia inginkan.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain atau organisasi

METODE PENELITIAN
Pendekatan penulisan
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah deskriptif kualitatif berdasarkan kajian kepustakaan. Pemilihan pendekatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara cermat mengenai keadaan atau gejala tertentu pada objek kajian. Dalam hal ini penulis berusaha membuat deskripsi tentang penanaman nilai moral anti korupsi melalui dongeng pada anak usia dini.

Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah :
1.         Studi Pustaka
Berdasarkan permasalahan yang muncul maka penulis melakukan pencarian sumber-sumber pustaka yang relevan dengan tema yang kami ambil dari buku-buku dan artikel yang kami unduh dari internet. Sumber-sumber pustaka yang diperoleh kemudian dipelajari dan dituangkan dalam kajian pustaka sebagai teori yang mendasari pembahasan dan permasalahan yang dikaji.
2.         Dokumentasi
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data yang berhubungan erat dengan dokumen yang berasal dari buku, surat kabar, majalah dan artikel mengenai korupsi dan pemecahannya. Data-data yang diperoleh kemudian dihimpun berdasarkan prioritas manfaat sebagai landasan permasalahan.

Analisis Data
Kegiatan analisis dilakukan dengan pendekatan teoritik berdasarkan hasil kajian pustaka. Proses analisis data yang dilakukan dalam penulisan karya tulis ini mencakup reduksi data dan sajian data.
Analisis reduksi data dilakukan dengan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan yang telah telah diperoleh berdasarkan sumber pustaka. Analisi ini dilakukan guna mempertegas, meringkas, memfokuskan dan membuang data yang tidak penting agar simpulan dapat diambil.
Setelah melakukan reduksi data kemudian penulis melaksanakan tahap sajian data. Pada tahap ini penulis menyusun informasi hasil dari tahap reduksi data kemudian menyajikannya secara lengkap baik data yang diperoleh dari studi pustaka, maupun dokumentasi kemudian dianalisis sesuai dengan kategori dalam permasalahan yang ada guna memperoleh data yang jelas dan sistematis. Data ini kemudian digunakan sebagai rujukan dalam pembahasan dan penarikan simpulan.

PEMBAHASAN

Metode Pembelajaran        
Lagu adalah kata yang sudah banyak dikenal orang dan lagu merupakan hal yang paling disukai setiap orang. lagu banyak mengingatkan seseorang akan suatu hal yang menjadi kenangan dalam hidup seseorang. Bahkan dalam mengingat sesuatu seseorang cendrung banyak mengingat lagu daripada hal lainya. Saat seseorang yang hidup ditahun 2010 dan menginjakan kakinya di bangku perkuliahan mereka ditanya pelajaran apa saja yang ada saat mereka kelas 4 SD kebanyakan orang lupa pelajaran apasajakah yang diajarkan saat mereka duduk dikelas 4 sekolah dasar, akan tetapi hal ini terasa beda saat mereka ditanya tentang lagu. Saat mereka ditanya lagu apa saja yang tren saat mereka duduk dibangku sekolah dasar? Mereka cenderung lebih banyak hafal, walaupun mereka pada saat itu masih duduk dikelas 4 SD.
Melihat hal tersebut dan fenomena yang ada dalam latar belakang kami sadar bahwa lagu memiliki banyak pengaruh dalam kehidupan manusia, baik secara positif ataupun negatif. Lagu bisa menjadi kenangan yang menyakitkan dan lagu bisa menjadi kenangan yang mengharukan bagi kehidupan seseoang. Mengingat betapa begitu besarnya daya ingat seseorang tentaang lagu hal ini yang menjadikan insipari bagi kelompok kami untuk membuat metode pembelajaran      untuk membentuk karakter dan semangat hidup.
Metode ini adalah metode pendidikan yang menggunakan media lagu sebagai sarana dalam membangun karakter dan semangat hidup seseorang. Dimana dengan metode ini diharapkan seseorang dapat menghayati sebuah lagu sehingga lagu tersebut bisa menjadikan motivasi diri dan lebih lanjut dengan motivasi diri yang besar dapat membangun karakter orang tersebut dan secara tidak lansung dapat memberi semangat dalam meraih tujuan hidupnya. Dengan metode ini diharapkan seseorang dapat mengambil hikmah dalam setiap lagu yang diputar. Setiap hikmah yang diambil dari sebuah lagu diharapkan bisa dipadukan dengan keadaan hidup sehari-hari, sehingga orang tersebut lebih tahu akan masalah yang sedang dihadapi dalam hidupnya dan dengan lagu tersebut diharapkan mampu menjadikan semangat untuk menghadapi setiap masalah dalam hidupnya.
Dengan metode ini orang diajarakan bagaimana memaknai sebuah lagu sehingga dengan pemaknaan lagu tersebut orang dapat mengerti hikmah apa sajakah yang terdapat dalam lagu teersebut. Lebih lanjut dengan mengetahui hikmah dalam lagu tersebut seseorang bisa memiliki motivasi yang kuat dalam menghadapi masalah hidupnya dan lebih dari itu orang akan memiliki karakter sesuai dengan motivasi yang tertanam dalam hidupnya. Hal tersebut seperti yang dijelaskan diatas dapat menjadikan semangat dalam menghadapi dan meraih tujuan hidup. Karakter disini lebih kita titik beratkan bagaimana dengan hikmah sebuah lagu seseorang mampu melihat masalah yang dihadapi, menghadapi masalah, mengambil keputusan dalam setiap masalah sesuai dengan hati nurani mereka.
Secara jangka panjang media ini juga dapat menjadi media yang evektif dalam memotivasi diri serta diharapkan mampu memompa semangat yang ada dalam menghadapi masalah kedepanya. Hal ini dapat terjadi pada orang yang sudah menerapkan metode ini dalam pembelajaranya sewaktu dia masih muda atau dewasa. Sistematikanya sebagai berikut, setelah seseorang mengikuti pembelajaran ini seseoran tersebut akan mengingat beberapa lagu yang telah disampaikan dan memahami benar makna lagu tersebut. Kedepanya lagu yang sudah mereka tahu akan menjadi motivasi yang kuat dalam menghadapi setiap masalah. Dimana diharapkan setelah mendengar lagu tersebut motivasi dan semangat seseorang akan timbul kembali. Hal ini akan timbul terus menerus sampai mereka dewasa bahkan mereka tua kelak. Disinilah fungsi media ini akan begitu nampak dimana dalam menghadapi masalah kadang seseorang mengalami kelelahan fikiran dan motivasinya turun dan saat motivasi dirinya turun diharapkan setelah mendengar lagu yang mampu memompa motivasi dulu waktu pelatihan sekarang pun akan memberi evek yang sama yakni setelah mendengar lagu ini motivasi orang secara tidak langsung akan tumbuh kembali dan menjadikan pemompa semangat dalam meraih tujuan hidup.
Dengan demikian metode ini memiki peran yang besar dalam meingkatkan motivasi seseorang dan lebih dari itu metode ini mampu membangun karakter serta dapat memberi semangat dalam meraih tujuan hidup.

Pemilihan Lagu
Lagu adalah media yang paling utama untuk menjalankan metode ini sehingga pemilihan lagu menjadi kunci dalam kesuksesan penerapan metode ini. Berhasil atau tidaknya pembelajaran ini tergantung pada pemateri dalam pemilihan sebuah lagu. Sehingga dalam menjalankan metode ini tidak semua orang mampu menjadi pemateri. Sebenarnya setiap lagu dapat dijadikan motivasi seseorang, hal tersebut sesuai isi hati dan keadaan peserta didik.
Hal ini dapat kita analogikan sebagai berikut saat seseorang sedang mengalami patah semangat untuk meraih cita-cita maka lagu laskar pelangi milik niji atau lagu jangan menyerah dari d’masif cocok untuk dijadikan bahan. Tapi hal tersebut terasa berbeda bila anak muda sedang dalam keadaan patah hati, lagu kobe yang positif tingking leebih cocok untuk dijadikan bahan.
Jadi pemilihan lagu secara sepesifik dapat tentukan setelah pemateri menemukan tema apa yang ingin kita sampaikan. Setelah ini baru pemateri mencari lagu apa yang bagus untuk  digali dan ingin  dicari hikmahnya. Hal ini juga menuntut kepekaan seorang pemateri dalam menganalisis lagu sehingga menemukan lagu yang tepat dalam melakukan pelatihan. Sehingga secara singkat dapat kita katakan pemilihan lagu sesuai dengan tema yang ingin disampaikan.
Sistematika Pelaksanaan
Pelaksanaan metode ini ditujukan pada anak usia remaja. Dimana pada usia ini anak masih belum memiliki banyak masalah selain itu anak masih labil akan karakter dirinya sehingga dilihat dari kenyataan itu metode ini sangat tepat diterapkan pada anak usia remaja. Apaila pemateri mampu menguasai benar-benar materi yang disampaikan maka metode ini akan memiperoleh hasil yang maksimal. Selain itu kita sadar bahwa anak muda sangat menyukai lagu sehingga merekka akan lebih bisa menerima materi yang ingin disampaikan dan mudah memahami akan apa yang telah disamapaikan oleh pemateri itu sendiri.
Metode ini dilaksanakan tepatnya pada saat training dan seminar. Sehingga metode ini kurang begitu tepat saat dipaka dalam pelajaran sehari-hari. Hal ini dikarena selain harus menyediakan lagu-lagu, metode ini memerlukan tempat atau ruangan yang berbeda dari ruangan biasa agar penjiwaan oleh peserta didik lebih mengena. Melihat fakta itu training atau seminarlah yang tepat pada saat penerapan metode ini dan trining itupun harus dihadiri peserta dari awal sampai akir dan tak boleh ada yang menyusul ataupun meninggalkan training sebelum acara selesai.  Hal ini dikarana apabila hal itu terjadi mengakibatkan metode ini kurang maksima dalam  pelaksanaanya bahkan bisa terjadi kegagalan
Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan metode ini melalui beberapa tahapan tersendiri yakni terdiri dari tiga tahap, tahap pertama adalah terapi shock, tahap kedua adalah tahapan inti dan tahapan ketiga adalah renungan dan penutup. Secara lebih khusus dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.         Tahap terapi shock
Dimana dalam tahap ini peserta didik akan mendapatkan materi yang mengingatkan akan masalah-masalahnya, perilakunya terhadap sesama, perilaku terhadap orang yang lebih tua dan kepada orang tuanya sendiri. Pada tahap ini peserta seakan-akan dibawa pada setiap masalah ynag kurang terpuji yang pernah dilakukan. Dan lebih khusus pada setiap tingkah lakunya itu sendiri. Tahap ini berlangsung kira-kira 30 menit, setelah tahap ini selesai terdapat waktu 10 menit untuk tahap pemulihan sebelum menginjak tahapan inti. Disini pemateri menekankan bahwa kita belum terlambat, masih ada waktu untuk merubah semua itu sehingga peserta dibuat semangat yang berapi-api untuk merubah dirinya. Setelah hal itu terjadi barulah masuk tahap inti.
2.         Tahap inti
Tahap inti ini diawali dengan pengenalan beberapa lagu yang ingin disampaikan. Lagu itu diputar beberapa kali sehingga orang tersebut hafal semua lagu itu dan dapat menghayati lagu tersebut. Dalam proses penghafalan pemateri bisa menggunakan teks yang diserahkan pada semua peserta sehingga peserta lebih mudah menghafal lagu tersebut. Setelah lagu mampu dihafal peserta dan peserta mampu menghayati lagu tersebut masuklah tahapan bedah lagu. Dimana tahapan ini pemateri memberitahu mkana dari sebuah lagu. Dengan lagu tersebut pemateri memberi motivasi bagaimana seseorang menjalani hidup, menghadapi masalah dan meraih cita-cita. Dengan menggunakan bahasa hati pemateri memberikan motivasi yang mampu memberi semangat peserta dan mampu melakukan perubahan yang nyata untuk menjadi lebih baik.
3.         Tahap renungan
Tahap ini adalah tahap mengulas balik apa yang sudah disamapaikan dari awal sampai akhir dan menguraikan secara singkat apa yang sudah didapat. Selain itu dalam tahap ini diadakan perenungan-perenungan apa sajakah yang akan dilakukan setelah theraphy dilakukan. Perubahan apa saja yang harus dilakukan agar karakter peserta lebih kuat dan mampu menggapai setiap tujuan hidupnya. Itulah tahapan-tahapan dalam penerapan metode belajar dengan musik “song theraphy” untuk meningkatkan karakter dan tujuan hidup.

PENUTUP
KESIMPULAN
Lagu adalah sebuah syair yang banyak dikenal orang dari kalangan manapun dan usia berapapun. Selain itu lagu memiliki banyak sekali manfaat dan peran dalam kehidupan. Sehingga dewasa ini ditemukan metode-metode belajar dengan menggunakan media musik. Dimana dengan metode ini diharapkan siswa dapat lebih mudah untuk belajar dan mengingat sesuatu.
Terinspirasi dari hal tersebut kami membuat gagasan metode pembelajaran menggunakan musik guna membentuk karakter dan semangat hidup. Dengan metode ini diharapkan seseorang dapat memiliki karakter yang kuat dan semangat hidup dengan menghayati sebuah lagu yang dibedah lewat training.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pengembangandiri.com/articles/52/1/Karakter-Bisakah-Kita-Merubahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar