Senin, 19 Agustus 2013

Pemanfaatan Limbah Pelepah Pisang Sebagai sendal

 Latar Belakang Masalah
Pisang adalah salah satu tanaman yang mudah ditemukan di mana saja. Apalagi jika kita berpergian kesuatu desa. Sering kali kita menemukan tanah kosong ditanami pohon  pisang. Di samping untuk konsumsi segar, pisang di Indonesia juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang seperti industri: kripik, sale dan tepung pisang. Pisang banyak mengandung vitamin dan mineral esensial yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Tanaman pisang adalah tanaman yang banyak manfaatnya dan mempunyai potensi nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sebagian besar masyarakat hanya memanfaatkan buah dan daun pisang saja. Selain untuk dikonsumsi langsung, buah pisang juga dijadikan bahan baku olahan industri. Daun juga sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pembungkus makanan, alas makanan, dan sebagainya.
Setelah pohon tidak berbuah lagi, pohon pisang atau pelepah pisang cenderung tidak dimanfaatkan. Pada umumnya pelepah pisang yang telah mengering dibuang begitu saja dan dianggap sebagai sampah. Hal ini bisa menimbulkan dampak pencemaran lingkungan karena akan semakin banyak limbah lingkungan hidup. Limbah tak selamanya menjadi bahan yang tidak berguna. Di tangan orang yang kreatif, limbah pelepah pisang bisa menjadi lahan bisnis yang potensial. 
Ide pemanfaatan pelepah pisang menjadi kerajinan sendal muncul setelah memperhatikan bahwa keterampilan yang akan dikembangkan memiliki bahan baku yang sangat mudah diperoleh. Dengan bahan, peralatan dan penerapan teknologi yang sederhana, produk yang akan dihasilkan memiliki nilai jual tinggi dengan harga yang cukup terjangkau. Oleh karena itu, pemanfaatan pelepah pisang ini dapat meningkatkan nilai ekonomis pelepah pisang tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dalam pemilihan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dipilih judul "prospek bisnis sandal pelepah pisang". 


Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka permasalahan dalam PKMM ini adalah :
  1. Bagaimana pemanfaatan limbah pelepah pisang?
  2. Bagaimana proses pemasaran output yang dihasilkan dari pemanfaatan limbah pelepah pisang?
Tujuan
Tujuan dari program pengabdian terhadap masyarakat ini adalah
  1. Untuk mengetahui pemanfaatan limbah pelepah pisang.
  2. Untuk mengetahui proses pemasaran output yang dihasilkan dari pemanfaatan limbah pelepah pisang.
Manfaat
Manfaat program pengabdian masyarakat ini dikelompokkan ke dalam tiga bagian. Bagian tersebut adalah sebagai berikut:
1)      Bagi Mahasiswa
a)      Mahasiswa dapat menyalurkan ide-ide kreatif dalam membuat pola atau model sendal.
b)      Mahasiswa dapat berlatih berinteraksi dengan lingkungan masyarakat.
2)      Bagi Masyarakat
a.       Masyarakat sasaran mendapatkan tambahan pengetahuan untuk memberi nilai tambah terhadap pelepah pisang.
b.      Masyarakat sasaran memperoleh keterampilan membuat kerajinan sendal pelepah pisang.
c.       Masyarakat sasaran memperoleh penghasilan tambahan dengan membuat kerajinan sendal dari pelepah pisang.
3)      Bagi Pemerintah
a.       Mengurangi tingkat pengangguran karena melalui kerajinan sendal pelepah pisang dapat membuka lapangan kerja baru.
b.      Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Desa gangin awar-awar, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten grobogan untuk selalu mengoptimalkan sumber daya alam yang tersedia.
 Luaran Yang Diharapkan
            Luaran yang diharapkan adalah mampu memiliki kreativitas yakni membuat sandal dari pelepah pisang dan diharap mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kegunaan 
            Sandal dari pelepah pisang memiliki kegunaan laksana sandal biasa, tapi selain itu sandal dari pelepah pisang memiliki nilai seni cukup tinggi karena menggunakan bahan dasar dari pelepah pisang. Apabila kreativitas pembuat tinggi juga bisa menjadi barang seni selain dapat digunakan layaknya sandal biasa.
Gambaran Umum
            Pembuatan ini dilaksanakan didusun gangin awar-awar. Hal ini dikarenakan daerah tersebut banyak orang yang membudidayakan pohon pisang dan pelepahnya terbuang begitu saja. Dalam PKM ini peneliti akan mengadakan uji coba dengan melakukan disebuah desa yang banyak sekali pohon pisang. Pembuatan ini secara kontinew akan dilakukan dan dijual dimasyarakat sekitar
Metode Pembuatan
            Dalam pembuatan sandal jepit diperlukan alat dan bahan sebagai beikut:

Alat:
·         Gunting
·         Penggaris
·         Ballpoint
·         Pisau sayat
·         Korek bensol
·         Kuas kecil
·         Pernis
Bahan:
·         Ban bekas
·         Pelepah pisang/gedebog kering
·         Tampar gedebog

Proses pelatihan pembuatan sandal jepit:
1.      Membagi alat dan bahan kepada peserta
2.      Memberikan contoh pola dan ukuran sandal jepit yaitu berupa alas dan serampat.
3.      Mempersilahkan peserta untuk memperagakan pembuatan pola alas dan serampat pada ban bekas
4.      Menggunting gedebog sesuai dengan ukuran pada pola alas dan serampat.
5.      Merekatkan gedebog dengan menggunakan lem karet pada dasar ban.
6.      Membentuk membentuk ban yang sudah ditempel gedebog menjadi pola alas dan serampat.
7.      Memberi lubang dengan posisi yang pas untuk serampat pada alas.
8.      merangkai alas dan serampat menjadi sandal jepit.
9.      Menghias sandal jepit dengan tampar gedebog
10.  Merapikan hiasan tampar gedebog dengan cara mengolesi dengan lem karet yang bertujuan memunculkan warna asli gedebog dan membersihkan sisa lem kayu dengan lap basah.
11.  Mengeringkan sandal jepit dengan cara mengangin-anginkannya

Sedangkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan sandal slop adalah sebagai berikut;
Alat:
·         Gunting
·         Penggaris
·         Pisau sayat
·         Korek bensol
·         Palu kecil
·         Obeng
·         Mesin Jahit
·         Kuas Kecil
·         Jarum
Bahan:
1.      Pelepah pisang/gedebog kering
2.      Spon
3.      Puring
4.      Bisban
5.      Benang jahit
6.      Benang sepatu
7.      Tampar gedebog
8.      Mata ayam
9.      Lem karet

Proses  pembuatan:
1.      Membagi alat dan bahan yang dibutuhkan kepada peserta.
2.      Membuat pola sandal slop.
3.      Menggunting gedebog sesuai dengan lebar ban bekas.
4.      Merekatkan gedebog yang telah dirapikan sebelumnya dengan cara digunting, di atas ban bekas dengan menggunakan lem karet
5.      Memberikan hiasan/motif pada gedebog yang telah direkatkan pada ban bekas (sesuai dengan selera peserta pelatihan).
6.      Menjahit pola yang sudah jadi dengan mengunakan mesin jahit secara vertikal dengan jarak antar jahitan sebesar 1cm pada permukaan pola yang sudah jadi. Kemudian menjahit puring di balik pola yang sudah jadi untuk digunakan sebagai bagian dalam.
7.      Membuat lubang pada bagian tepi pola untuk memasukan serampat.
8.      Memasang mata ayam pada tepi sandal yang telah tersedia dengan menggunakan palu.
9.      Memasang tampar gedebog sebagai tali penghias serampat.
10.  Memasang bisban pada salah satu lebar tepian alas dan menjahitnya.
11.  Memasang pelipit dari gedebog sesuai dengan pola yang tersedia dengan cara menjahit sum hingga seluruh bagian sandal tertutup.
12.  Menghilangkan serabut-serabut pada sandal gedebog dengan cara membakar sekilas dengan korek bensol.
13.  Mengkilapkan sandal dengan menggunakan pernis dengan cara mengoleskannya dengan kuas.
14.  Mengeringkan sendal yang telah dipernis dengan cara dibiarkan atau diangin-anginkan.



 Jadwal Pelaksanaan
No
Kegiatan
November
Desember
Januari
Ket .
1
Persiapan anggota
Minggu ahir


Selama satu minggu ful
2
Survai lapangan

Minggu akhir

Selama beberapa hari
3
pelaksanaan


Minggu pertengahan
Selama dua hari

 Anggaran Dana
 Penggaris.Palu keci,Obeng,Mesin Jahit,Kuas Kecil.Jarum,Gunting,Penggaris,Ballpoint,Pisau sayat,Korek bensol,Kuas kecil,Pernis,Ban bekas, Pelepah pisang/gedebog kering, Spon,Puring,Bisban, Benang jahit, Benang sepatu,Tampar gedebo. Mata ayam,Lem kayu


No
Barang
Jumlah
Harga
Biaya

Barang habis pakai




1.      jarum
10 rol
2000
20.000

2.      bolpoin
100
2000
200.000

3.      korek bensol
50
2000
100.000

4.      6pernis

100.000
100.000

5.      ban bekas
25
20.000
500.000

6.      benang jahit
25
4000
100.000

7.      benang sepatu
25
5000
125.000

8.      mata ayam

50.000
50.000

9.      lem karet
50
5000
250.000

10.  transportasi

500.000
500.000

Bahan tidak habis pakai




1.      mesin jahit
3
800.000
2.400.000

2.      penggaris
100
2000
200.000

3.      palu
25
20.000
500.000

4.      gunting
100
10.000
1.000.000

5.      pisau
50
10.000
500.000

6.      cetakan
50
10.000
500.000

Total


7.045.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar