1. Permulaan azan
• Hadis
riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Dahulu,
orang-orang Islam ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul lalu memperkirakan
waktu sholat. Tidak ada seorang pun yang menyeru untuk sholat. Pada suatu hari
mereka membicarakan hal itu. Sebagian mereka berkata: Gunakanlah lonceng
seperti lonceng orang Kristen. Sebagian yang lain berkata: Gunakanlah terompet
seperti terompet orang Yahudi. Kemudian Umar berkata: Mengapa kalian tidak
menyuruh seseorang agar berseru untuk sholat? Rasulullah saw. bersabda: Hai
Bilal, bangunlah dan serulah untuk sholat. (Shahih Muslim No.568)
2. Perintah
menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat
• Hadis
riwayat Anas ra., ia berkata:
Bilal
diperintahkan agar menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat. (Shahih Muslim
No.569)
3. Sunat
menunjuk dua orang muazin untuk satu masjid
• Hadis
riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. mempunyai dua muazin, Bilal dan Ibnu Ummu Maktum yang buta. (Shahih Muslim
No.573)
4. Sunat
membaca seperti yang dikumandangkan muazin bagi yang mendengar azan kemudian membaca
selawat untuk Nabi saw. dan memohon wasilah untuknya
• Hadis
riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Apabila engkau mendengar azan, maka bacalah seperti
yang dikumandangkan muazin. (Shahih Muslim No.576)
5. Keutamaan
azan dan larinya setan ketika mendengar azan
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi
saw., Beliau bersabda: Sesungguhnya setan, apabila mendengar azan untuk sholat,
ia berlari sambil terkentut-kentut sampai tidak mendengarnya lagi. Ketika azan
telah berhenti, ia kembali menghasut. Apabila mendengar iqamat, ia pergi sampai
tidak mendengarnya. Ketika iqamat telah berhenti, ia kembali menghasut lagi.
(Shahih Muslim No.582)
6. Sunat
mengangkat dua tangan sejajar pundak ketika takbiratul ihram, akan rukuk dan
bangun dari rukuk serta tidak mengangkat tangan ketika bangun dari sujud
• Hadis
riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Aku melihat
Rasulullah saw. mengangkat kedua tangan hingga sejajar pundak ketika memulai
sholat, sebelum rukuk dan ketika bangun dari rukuk. Beliau tidak mengangkatnya
di antara dua sujud. (Shahih Muslim No.586)
• Hadis
riwayat Malik bin Huwairits ra.:
Dari Abu
Qilaabah, bahwa ia melihat Malik bin Huwairits ketika ia sholat, ia bertakbir
lalu mengangkat kedua tangannya. Ketika ingin rukuk, ia mengangkat kedua
tangannya. Ketika mengangkat kepala dari rukuk, ia mengangkat kedua tangannya.
Ia bercerita bahwa Rasulullah saw. dahulu berbuat seperti itu. (Shahih Muslim
No.588)
7.
Menetapkan takbir tiap kali turun dan bangun dalam sholat, kecuali bangun dari
rukuk membaca: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya"
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.
Dari Abu
Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah sholat mengimami para sahabat. Ia
bertakbir tiap kali turun dan bangun. Ketika selesai ia berkata: Demi Allah,
sesungguhnya aku adalah orang yang paling mirip dengan sholat Rasulullah saw..
(Shahih Muslim No.590)
• Hadis
riwayat Imran bin Hushein ra.:
Dari
Mutharrif bin Abdullah, ia berkata: Aku dan Imran bin Hushein sholat di
belakang Ali bin Abu Thalib. Saat sujud beliau bertakbir. Saat mengangkat
kepalanya beliau bertakbir. Saat bangun dari dua rakaat beliau bertakbir.
Selesai sholat Imran memegang tanganku dan berkata: Sesungguhnya Ali telah
mengimami sholat kita dengan sholat seperti sholat Muhammad saw. atau katanya:
Sesungguhnya Ali telah mengingatkan aku dengan sholat Muhammad saw.. (Shahih
Muslim No.594)
8. Wajib
membaca surat Al-Fatihah setiap rakaat dan bagi orang yang tidak bisa dan belum
mempelajarinya disarankan membaca surat lain, selain surat Fatihah
• Hadis
riwayat Ubadah bin Shamit ra.:
Bahwa Nabi
saw. bersabda: Orang yang tidak membaca surat Al-Fatihah, tidak sah sholatnya.
(Shahih Muslim No.595)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada sholat kecuali dengan bacaan surat
Al-Fatihah. (Shahih Muslim No.599)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. masuk masjid. Lalu seorang lelaki masuk dan melakukan sholat.
Setelah selesai ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah saw. Beliau
menjawab salamnya lalu bersabda: Ulangilah sholatmu, karena sesungguhnya engkau
belum sholat. Lelaki itu kembali sholat seperti sholat sebelumnya. Setelah
sholatnya yang kedua ia mendatangi Nabi saw. dan memberi salam. Rasulullah saw.
menjawab: Wa'alaikas salam. Kemudian beliau bersabda lagi: Ulangilah sholatmu,
karena sesungguhnya engkau belum sholat. Sehingga orang itu mengulangi
sholatnya sebanyak tiga kali. Lelaki itu berkata: Demi Zat yang mengutus Anda
dengan membawa kebenaran, saya tidak dapat mengerjakan yang lebih baik daripada
ini semua. Ajarilah saya. Beliau bersabda: Bila engkau melakukan sholat,
bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Alquran yang engkau hafal. Setelah itu rukuk
hingga engkau tenang dalam rukukmu. Bangunlah hingga berdiri tegak. Lalu
bersujudlah hingga engkau tenang dalam sujudmu. Bangunlah hingga engkau tenang
dalam dudukmu. Kerjakanlah semua itu dalam seluruh sholatmu. (Shahih Muslim
No.602)
9. Dalil
tidak boleh mengeraskan bacaan basmalah
• Hadis
riwayat Anas ra., ia berkata:
Aku pernah
sholat bersama Rasulullah saw., bersama Abu Bakar, bersama Umar dan bersama
Usman dan aku tidak mendengar seorang pun dari mereka membaca
Bismillahirrahmanirrahim. (Shahih Muslim No.605)
10. Dalil
bahwa basmalah adalah awal ayat tiap surat kecuali surat At-Taubah
• Hadis
riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Ketika
Rasulullah saw. bersama kami, tiba-tiba beliau terlena sesaat, kemudian
mengangkat kepala beliau sambil tersenyum. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apa
yang membuat Anda tertawa? Beliau menjawab: Baru saja satu surat diturunkan
kepadaku. Lalu beliau membaca: Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu
Al-Kautsar "nikmat yang banyak". Maka dirikanlah sholat karena
Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang
terputus. Kemudian beliau bertanya: Tahukah kalian, apakah Kautsar itu? Kami
menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Itu adalah sungai
yang dijanjikan Tuhanku. Sungai yang menyimpan banyak kebaikan dan merupakan
telaga yang didatangi umatku pada hari kiamat. Wadahnya sebanyak bilangan
bintang. Ada seorang hamba yang ditarik dari kumpulan mereka. Aku berkata: Ya
Tuhanku, dia termasuk umatku. Allah berfirman: Engkau tidak tahu, dia telah
membuat suatu bid`ah sepeninggalmu. (Shahih Muslim No.607)
11.
Tasyahhud dalam sholat
• Hadis
riwayat Abdullah bin Masud ra. dia berkata:
Ketika kami
bermakmum di belakang Rasulullah saw., kami membaca: "Keselamatan tetap
pada Allah, keselamatan tetap pada si fulan". Suatu hari Rasulullah saw.
bersabda kepada kami: Sesungguhnya Allah adalah keselamatan itu sendiri. Jadi,
apabila salah seorang di antara engkau duduk (membaca tasyahud) hendaknya
membaca: "Segala kehormatan, semua rahmat dan semua yang baik itu milik
Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkat-Nya dilimpahkan kepadamu,
wahai Nabi. Semoga keselamatan dilimpahkan kepada kami dan kepada para
hamba-Nya yang saleh. Apabila dia telah membacanya, maka keselamatan itu akan
menyebar kepada semua hamba Allah yang saleh", baik yang di langit maupun
yang di bumi. "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah", kemudian berdoalah sesukanya. (Shahih Muslim No.609)
12. Selawat
kepada Nabi saw. sesudah tasyahhud
• Hadis
riwayat Kaab bin Ujrah ra.:
Dari
Abdullah bin Abu Laila, dia berkata: Kaab bin Ujrah menemuiku dan berkata:
Maukah engkau aku berikan hadiah? Rasulullah saw. pernah menemui kami, lalu
kami berkata: Kami telah mengetahui cara membaca salam untuk Baginda, lalu
bagaimana kami membaca selawat untuk Anda? Beliau bersabda: Bacalah:
"Allahumma shalli `alaa Muhammad wa `alaa aali Muhammad kamaa baarakta
`alaa aali Ibrahim. Innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik `alaa Muhammad wa
`alaa aali Muhammad kamaa baarakta `alaa aali Ibrahim Innaka hamiidum
majiid". (Ya Allah, limpahkanlah sejahtera kepada Muhammad dan keluarga
nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada
keluarga nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi mulia. Ya Allah,
limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana
Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya
Engkau maha terpuji lagi maha mulia). (Shahih Muslim No.614)
• Hadis
riwayat Abu Humaid As-Saidi ra.:
Bahwa para
sahabat berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana cara kami membaca selawat untuk
Anda? Beliau bersabda: Bacalah: "Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa
azwaajihi wa zurriyyatihi kamaa shallaita ‘alaa aali Ibrahim wa baarik ‘alaa
Muhammad wa ‘alaa azwaajihi wa zurriyyatihi kamaa baarakta ‘alaa aali Ibrahim.
Innaka hamiidum majiid." (Ya Allah, limpahkanlah sejahtera kepada Muhammad
dan istri-istrinya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada
keluarga nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji dan mulia. Ya Allah,
limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan istri-istrinya, sebagaimana Engkau
telah melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha
terpuji lagi maha mulia). (Shahih Muslim No.615)
13. Membaca
"sami`allahu liman hamidah" dan "aamiin"
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Apabila imam membaca "sami`allahu liman
hamidah", hendaklah kalian membaca "Allahumma rabbanaa lakal
hamdu", (Ya Allah, Tuhan kami, hanya milik-Mu-lah segala pujian), karena
barang siapa yang ucapannya bertepatan dengan bacaan malaikat, maka dosanya
yang lalu akan diampuni. (Shahih Muslim No.617)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Bila Imam membaca: Amin, hendaklah kalian membaca:
"Aamiin". Karena sesungguhnya barang siapa yang bacaan aminnya
bertepatan dengan bacaan amin malaikat maka dosanya yang lalu akan diampuni.
(Shahih Muslim No.618)
14. Makmum
harus mengikuti imam
• Hadis
riwayat Anas bin Malik ra. dia berkata:
Nabi saw.
pernah jatuh dari kuda sehingga lambung kanan beliau robek. Kami datang
menjenguk. Saat tiba waktu sholat, beliau sholat bersama kami dengan duduk dan
kami pun sholat di belakang beliau dengan duduk. Usai sholat beliau bersabda:
Sesungguhnya seseorang dijadikan imam untuk diikuti. Jadi, apabila dia
bertakbir, bertakbirlah. Bila dia sujud, sujudlah. Bila ia bangun, bangunlah.
Bila ia membaca "sami`allahu liman hamidah", bacalah "rabbanaa
lakal hamdu" dan bila ia sholat dengan duduk, sholatlah dengan duduk pula.
(Shahih Muslim No.622)
• Hadis
riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. pernah sakit. Para sahabat datang menjenguk beliau. Kemudian beliau sholat
dengan duduk. Para sahabat bermakmum pada beliau dengan berdiri. Beliau memberi
isyarat kepada mereka agar duduk, maka mereka pun duduk. Selesai sholat beliau
bersabda: Sesungguhnya seseorang dijadikan imam hanyalah untuk diikuti. Jadi
apabila ia rukuk, maka rukuklah kalian, bila ia bangun, maka bangunlah kalian
dan bila ia sholat sambil duduk, maka sholatlah kalian sambil duduk. (Shahih
Muslim No.623)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya imam itu untuk diikuti. Karena itu, maka
janganlah kalian menyalahinya. Apabila ia bertakbir, maka bertakbirlah kalian,
bila ia rukuk, maka rukuklah kalian, bila ia membaca "sami`allahu liman
hamidah", maka bacalah "Allahumma rabbanaa lakal hamdu", bila ia
sujud, maka sujudlah dan bila ia sholat sambil duduk, maka sholatlah kalian
sambil duduk. (Shahih Muslim No.625)
15. Imam
mengangkat seseorang untuk menggantikannya apabila ia uzur, seperti sakit,
bepergian atau lainnya, makmum harus berdiri di belakang imam yang duduk selama
ia mampu, penghapusan hukum duduk di belakang imam yang duduk bagi makmum yang
mampu berdiri
• Hadis
riwayat Aisyah ra.:
Dari
Ubaidillah bin Abdullah, ia berkata: Aku menemui Aisyah dan berkata: Maukah
Anda menceritakan kepadaku tentang sakit Rasulullah saw? Ia berkata: Nabi saw.
menderita lemah sekali, beliau bersabda: Apakah para sahabat sudah sholat? Kami
jawab: Belum, mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah. Beliau bersabda:
Tuangkan air untukku di bak. Kami pun melakukannya lalu beliau mandi. Setelah
itu, saat ingin bangkit beliau pingsan. Ketika siuman beliau bertanya: Apakah
para sahabat sudah sholat? Kami jawab: Belum. Mereka menunggu baginda, wahai
Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami mengerjakannya
dan beliau mandi. Saat akan berdiri beliau pingsan lagi. Setelah siuman beliau bertanya:
Apakah para sahabat sudah sholat? Kami jawab: Belum, mereka menunggu baginda,
wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami
mengerjakannya dan beliau mandi. Ketika akan bangun beliau pingsan lagi untuk
yang ketiga kalinya. Pada waktu siuman beliau bertanya: Apakah para sahabat
sudah sholat? Kami jawab: Belum. Mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah.
Para sahabat telah berkumpul di masjid menunggu Rasulullah saw. untuk sholat
Isyak. Beliau memerintahkan seseorang menemui Abu Bakar agar ia mengimami
sholat. Tiba di hadapan Abu Bakar, ia berkata: Rasulullah saw. memerintahkan
Anda untuk mengimamai sholat sahabat lainnya. Abu Bakar adalah seorang yang
lembut hati, ia berkata: Wahai Umar, imamilah mereka itu! Umar berkata: Anda lebih
menjadi imam mereka. Akhirnya Abu Bakar mengimami sholat mereka selama beberapa
hari. Ketika sakit Rasulullah saw. agak ringan, beliau keluar untuk sholat
Zuhur, dibantu oleh dua orang, salah satunya adalah Abbas. Saat itu Abu Bakar
akan mengimami sahabat. Ketika ia melihat Rasulullah saw. datang, ia mundur
untuk menunda (sholat). Nabi saw. memberi isyarat kepadanya agar jangan
ditunda. Kemudian beliau memerintahkan kedua orang yang memapah beliau:
Dudukkan aku di sampingnya. Mereka mendudukkan beliau di samping Abu Bakar.
Maka Abu Bakar sholat berdiri bermakmum kepada Rasulullah saw., para sahabat
yang lain bermakmum kepada Abu Bakar dan Rasulullah saw. saat itu sholat sambil
duduk. (Shahih Muslim No.629)
• Hadis
riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa Abu
Bakar mengimami sahabat ketika Rasulullah saw. sakit yang membuatnya wafat,
pada hari Senin, ketika berbaris dalam sholat, Rasulullah saw. menyingkap tirai
kamar dan memandang kami dengan berdiri. Wajah beliau putih seperti kertas,
beliau tersenyum. Kami yang sedang sholat terpukau karena gembira dengan
keluarnya Rasulullah saw. Kemudian Abu Bakar mundur untuk ke barisan pertama.
Ia mengira bahwa Rasulullah saw. keluar untuk sholat. Rasulullah saw. memberi
isyarat tangan kepada mereka agar terus menyempurnakan sholat. Lalu beliau
masuk lagi dan menurunkan tirai kamar. Pada hari itu Rasulullah saw. wafat.
(Shahih Muslim No.636)
• Hadis
riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. sakit dan semakin bertambah parah. Beliau bersabda: Perintahkan Abu Bakar
agar mengimami sholat kaum muslimin. Aisyah berkata: Wahai Rasulullah, Abu
Bakar adalah seorang yang berhati halus. Kalau ia menempati tempat baginda, ia
tidak akan mampu mengimami sholat Kaum muslimin. Beliau bersabda: Perintahkan Abu
Bakar agar mengimami sholat kaum muslimin. Kalian ini seperti teman-teman Yusuf
(dalam berdebat). Abu Musa berkata: Kemudian Abu Bakar mengimami sholat mereka
ketika Rasulullah saw. masih hidup. (Shahih Muslim No.638)
16. Jamaah
menunjuk seseorang untuk mengimami mereka bila imam yang tetap terlambat datang
dan mereka tidak khawatir akan timbul masalah akibat penunjukan tersebut
• Hadis
riwayat Sahal bin Saad As-Saidi ra.:
Bahwa
ketika Rasulullah saw. pergi ke Bani Amru bin Auf untuk mendamaikan pertikaian
di antara mereka, maka ketika tiba waktu sholat, seorang muazin datang kepada
Abu Bakar lalu berkata: Maukah engkau mengimami sholat orang-orang. Lalu saya
mengiqamati? Abu Bakar menjawab: Ya. Kemudian Abu Bakar sholat. Ketika
orang-orang sedang sholat, Rasulullah saw. datang. Beliau maju perlahan hingga
sampai barisan awal. Melihat itu orang-orang bertepuk tangan, tetapi Abu Bakar
tidak menoleh. Ketika tepuk tangan semakin riuh ia menoleh dan melihat
Rasulullah saw. Beliau mengisyaratkan Abu Bakar agar tetap di tempatnya. Abu
Bakar mengangkat kedua tangannya seraya memuji Allah 'azza wa jalla sesuai
dengan yang diperintahkan Rasulullah saw, lalu mundur sehingga sejajar dengan
barisan awal. Setelah itu Nabi saw. maju dan sholat. Usai sholat, beliau
bersabda: Hai Abu Bakar, apa yang menghalangimu untuk tetap di tempatmu ketika
aku suruh? Abu Bakar menjawab: Tidak layak bagi anak Abu Quhafah sholat di
hadapan Rasulullah saw. Beliau bersabda lagi: Mengapa kalian bertepuk tangan?
Barang siapa yang ingin mengingatkan sesuatu di dalam sholat, hendaknya ia
bertasbih, karena bila ia bertasbih, ia akan ditoleh. Tepuk tangan hanya untuk
wanita. (Shahih Muslim No.639)
17.
Bertasbih bagi lelaki dan tepuk tangan bagi wanita jika ingin mengingatkan
sesuatu di dalam sholat
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. pernah bersabda: Bertasbih untuk lelaki dan tepuk tangan untuk wanita.
(Shahih Muslim No.641)
18.
Perintah membaguskan, menyempurnakan dan khusyuk dalam sholat
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Suatu hari
Rasulullah saw. mengimami sholat kami. Usai sholat beliau bersabda: Hai fulan,
mengapa engkau tidak membaguskan sholatmu? Tidakkah orang yang sholat
merenungkan bagaimana sholatnya? Sesungguhnya ia sholat untuk dirinya sendiri.
Demi Allah, sungguh aku dapat melihat belakangku, sebagaimana aku melihat
depanku. (Shahih Muslim No.642)
• Hadis
riwayat Anas bin Malik ra.:
Dari Nabi
saw., beliau bersabda: Sempurnakanlah rukuk dan sujud, demi Allah, sesungguhnya
aku dapat melihat engkau di belakangku (kemungkinan bersabda: yang di belakang
punggungku) saat engkau rukuk atau sujud. (Shahih Muslim No.644)
19.
Larangan mendahului imam dalam rukuk, sujud atau lainnya
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Muhammad
saw. pernah bersabda: Apakah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam,
tidak takut kepalanya diganti oleh Allah dengan kepala keledai. (Shahih Muslim
No.647)
20.
Meluruskan barisan dan merapikannya, berdesakan dalam barisan pertama dan
berlomba mendapatkannya, mendahulukan orang-orang yang punya keutamaan dan
mendekatkan mereka kepada imam
• Hadis
riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Luruskanlah barisan kalian. Sesungguhnya kelurusan barisan
sholat termasuk bagian dari kesempurnaan sholat. (Shahih Muslim No.656)
• Hadis
riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Sempurnakanlah barisan, karena sesungguhnya aku dapat melihat
engkau yang ada di belakangku. (Shahih Muslim No.657)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari
Rasulullah saw., beliau bersabda: Luruskanlah barisan dalam sholat, karena
lurusnya barisan itu termasuk kebaikan sholat. (Shahih Muslim No.658)
• Hadis
riwayat Nukman bin Basyir ra., ia berkata:
Aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sebaiknya engkau mau meluruskan barisanmu
atau Allah akan menancapkan rasa permusuhan di antara engkau. (Shahih Muslim
No.659)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Seandainya manusia tahu apa (keutamaan) yang terdapat
dalam azan dan barisan pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali
dengan cara mengundi, pasti mereka akan mengundinya. Seandainya mereka tahu apa
(keutamaan) yang terdapat dalam bersegera (datang sedini mungkin) melakukan
sholat, pasti mereka berlomba-lomba melakukannya. Seandainya mereka tahu apa
yang terdapat dalam sholat Isyak dan sholat Subuh, pasti mereka akan
mendatanginya meskipun dengan merangkak. (Shahih Muslim No.661)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi
saw., beliau bersabda: Seandainya kalian (atau mereka) tahu apa yang ada dalam
barisan depan, tentu akan diadakan undian. (Shahih Muslim No.663)
21.
Perintah agar para wanita yang sholat di belakang laki-laki untuk tidak
mengangkat kepala mereka dari sujud sebelum laki-laki mengangkat kepalanya
• Hadis
riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Aku melihat
orang-orang lelaki yang sholat di belakang Nabi saw. mengikatkan kain mereka
pada leher seperti anak kecil karena sempitnya kain mereka. Seseorang berkata:
Hai para wanita, janganlah kalian mengangkat kepala kalian sebelum orang-orang
lelaki mengangkat kepala mereka. (Shahih Muslim No.665)
22. Wanita
boleh ke masjid apabila tidak menimbulkan hal-hal yang negatif dan tanpa
memakai wangi-wangian
• Hadis
riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi
saw., beliau bersabda: Jika istri salah seorang dari kalian minta izin pergi ke
masjid, maka janganlah mencegahnya. (Shahih Muslim No.666)
• Hadis
riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
Seandainya
Rasulullah saw. melihat apa yang diperbuat wanita saat ini, tentu beliau
melarang mereka pergi ke masjid, seperti dilarangnya wanita Bani Israel. Yahya
berkata: Aku bertanya kepada Amrah: Apakah wanita Bani Israel dilarang pergi ke
masjid (tempat ibadah mereka)? Ia menjawab: Ya. (Shahih Muslim No.676)
23. Membaca
bacaan dalam sholat jahriyah (sholat yang bacaannya dikeraskan) dengan suara
antara keras dan pelan, apabila khawatir akan timbul hal yang tidak baik jika
dikeraskan
• Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra.:
Tentang
firman Allah Taala: Dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam sholatmu dan
jangan pula memelankannya. Ia berkata ayat ini turun ketika Rasulullah saw.
sedang bersembunyi di Mekah. Ketika beliau sholat bersama para sahabat, beliau
mengeraskan suaranya dalam membaca Alquran. Orang-orang musyrik yang
mendengarnya menjelek-jelekan Alquran, Allah yang menurunkannya dan Nabi yang
membawanya. Maka Allah Taala berfirman: Janganlah engkau mengeraskan suaramu di
dalam sholatmu, sehingga orang-orang musyrik mendengar bacaanmu: Dan janganlah
engkau memelankannya sehingga sahabatmu tidak mendengarnya. Carilah cara di
antara kedua hal itu. Akhirnya beliau membaca antara keras dan pelan. (Shahih
Muslim No.677)
• Hadis
riwayat Aisyah ra.:
Tentang
firman Allah: Dan janganlah mengeraskan suaramu di dalam sholatmu dan jangan
pula memelankannya. Ia berkata: Ayat ini diturunkan berkaitan dengan doa.
(Shahih Muslim No.678)
24.
Mendengarkan bacaan Alquran
• Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra.:
Tentang firman
Allah: Janganlah engkau gerakkan lidahmu tergesa-gesa untuk membaca Alquran. Ia
berkata: Dulu ketika malaikat Jibril turun menyampaikan wahyu, Nabi saw. sering
menggerakkan lidah dan bibir beliau (untuk mengulang-ulang agar tidak lupa).
Hal itu membuat beliau merasa berat. Keadaan beliau seperti itu dapat dilihat.
Lalu Allah berfirman: Janganlah engkau gerakkan lidahmu terburu-buru untuk
membacanya dan ingin cepat "menguasainya". Sesungguhnya atas
tanggungan Kami mengumpulkan di dadamu dan membacanya. Apabila Kami telah
selesai membacanya, ikutilah bacaan itu. Kami menurunkannya, maka dengarkanlah
baik-baik. Firman-Nya: Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya
"Kami menjelaskannya melalui lidahmu". Ketika malaikat Jibril
mendatangi beliau (untuk memberi wahyu), maka beliau diam mendengarkan. Setelah
Jibril pergi, beliau membacanya, sebagaimana telah dijanjikan oleh Allah pada
beliau. (Shahih Muslim No.679)
25.
Mengeraskan bacaan dalam sholat subuh dan membacakan Alquran untuk Jin
• Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. tidak membacakan kepada jin dan tidak pula melihat mereka. Beliau pergi
bersama para sahabat menuju pasar Ukaz. Saat itu antara setan dan berita langit
telah terhalang. Mereka dilempari panah api. Setan-setan itu kembali kepada
kaum mereka dan berkata: Antara kami dan berita langit telah terhalang dan kami
pun dilempari panah api. Ini tidak lain pasti karena sesuatu telah terjadi.
Pergilah ke belahan bumi bagian timur dan barat, telitilah apa yang menghalangi
kita dengan berita langit. Mereka pun pergi ke belahan bumi bagian timur dan
barat. Sebagian mengambil arah Tihamah dengan tujuan pasar Ukaz (Nabi berada di
Nakhl). Saat itu beliau sedang sholat Subuh dengan para sahabat. Mereka
mendengar Alquran yang dibaca beliau dan memperhatikannya. Lalu kata mereka:
Inilah yang membuat kita terhalang dengan berita langit. Mereka kembali kepada
kaum mereka dan berkata: Hai kaumku, Sesungguhnya kami telah mendengar bacaan
yang mengagumkan, yang dapat mengantarkan kita kepada kebenaran. Maka aku
beriman kepadanya, dan tidak akan menyekutukan Tuhanku dengan siapapun. Maka
Allah Taala menurunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad saw. Katakanlah, telah
diwahyukan kepadaku bahwa sekelompok jin telah mendengarkan bacaan Alquran.
(Shahih Muslim No.681)
26. Bacaan
dalam sholat Zuhur dan Asar
• Hadis
riwayat Abu Qatadah ra., ia berkata:
Kami pernah
sholat berjamaah dengan Rasulullah saw. Dalam dua rakaat pertama sholat Zuhur
dan Asar, beliau membaca Fatihah dan dua buah surat, kadang-kadang
memperdengarkan ayat kepada kami. Beliau memanjangkan rakaat pertama sholat
Zuhur dan memperpendek rakaat kedua. Demikian pula dalam sholat Subuh. (Shahih
Muslim No.685)
27. Bacaan
dalam sholat Subuh
• Hadis
riwayat Abu Barzah ra.: ia berkata:
Rasulullah
saw. dalam sholat Subuh membaca enam puluh sampai seratus ayat. (Shahih Muslim
No.702)
28. Bacaan
dalam sholat Isyak
• Hadis
riwayat Barra' ra.:
Dari Nabi
saw. bahwa dalam suatu perjalanan beliau mengerjakan sholat Isyak. Dalam salah
satu dari dua rakaatnya beliau membaca Wat tiini waz zaitun. (Shahih Muslim
No.706)
• Hadis
riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Muaz pernah
sholat bersama Nabi saw. lalu pulang mengimami kaumnya. Pada suatu malam ia
sholat Isyak bersama Nabi saw. lalu pulang mengimami kaumnya. Ketika ia mulai
dengan membaca surat Al-Baqarah, ada seorang lelaki yang memisahkan diri dari
sholat berjamaah sampai salam, selanjutnya mengerjakan sholat sendiri dan
pergi. Orang-orang menegurnya: Hai fulan, apakah engkau telah munafik? Ia
menjawab: Tidak, demi Allah. Sungguh, aku akan menemui Rasulullah saw. dan
memberitahukan hal ini. Setelah bertemu dengan Rasulullah saw., ia berkata:
Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami adalah pemilik unta penyiram tanaman,
bekerja di siang hari. Sesungguhnya Muaz setelah mengerjakan sholat Isyak
bersama Anda lalu pulang dan (sholat bersama kami) mulai dengan bacaan surat
Al-Baqarah. Rasulullah saw. menghadap ke arah Muaz dan bersabda: Wahai Muaz, apakah
engkau ingin menimbulkan fitnah (kesulitan)? Bacalah (surat) ini dan itu.
Sufyan berkata: Aku berkata kepada Amru bahwa Abu Zubair menceritakan kepada
kami dari Jabir bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bacalah Was Syamsi wa Dhuhaaha
(surat As-Syams), Wadh Dhuhaa (surat Ad-Dhuhaa), Wal laili idza Yaghsyaa (surat
Al-Lail) dan Sabbihisma rabbikal a`laa (sutat Al-A`laa), maka Amru menanggapi:
Ya, seperti itu. (Shahih Muslim No.709)
29. Perintah kepada imam agar
mempercepat sholat sambil menjaga kesempurnaan1.
Permulaan azan
• Hadis
riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Dahulu,
orang-orang Islam ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul lalu memperkirakan
waktu sholat. Tidak ada seorang pun yang menyeru untuk sholat. Pada suatu hari
mereka membicarakan hal itu. Sebagian mereka berkata: Gunakanlah lonceng
seperti lonceng orang Kristen. Sebagian yang lain berkata: Gunakanlah terompet
seperti terompet orang Yahudi. Kemudian Umar berkata: Mengapa kalian tidak
menyuruh seseorang agar berseru untuk sholat? Rasulullah saw. bersabda: Hai
Bilal, bangunlah dan serulah untuk sholat. (Shahih Muslim No.568)
2. Perintah
menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat
• Hadis
riwayat Anas ra., ia berkata:
Bilal
diperintahkan agar menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat. (Shahih Muslim
No.569)
3. Sunat
menunjuk dua orang muazin untuk satu masjid
• Hadis
riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. mempunyai dua muazin, Bilal dan Ibnu Ummu Maktum yang buta. (Shahih Muslim
No.573)
4. Sunat
membaca seperti yang dikumandangkan muazin bagi yang mendengar azan kemudian
membaca selawat untuk Nabi saw. dan memohon wasilah untuknya
• Hadis
riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Apabila engkau mendengar azan, maka bacalah seperti
yang dikumandangkan muazin. (Shahih Muslim No.576)
5.
Keutamaan azan dan larinya setan ketika mendengar azan
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi
saw., Beliau bersabda: Sesungguhnya setan, apabila mendengar azan untuk sholat,
ia berlari sambil terkentut-kentut sampai tidak mendengarnya lagi. Ketika azan
telah berhenti, ia kembali menghasut. Apabila mendengar iqamat, ia pergi sampai
tidak mendengarnya. Ketika iqamat telah berhenti, ia kembali menghasut lagi. (Shahih
Muslim No.582)
6. Sunat
mengangkat dua tangan sejajar pundak ketika takbiratul ihram, akan rukuk dan
bangun dari rukuk serta tidak mengangkat tangan ketika bangun dari sujud
• Hadis
riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Aku melihat
Rasulullah saw. mengangkat kedua tangan hingga sejajar pundak ketika memulai
sholat, sebelum rukuk dan ketika bangun dari rukuk. Beliau tidak mengangkatnya
di antara dua sujud. (Shahih Muslim No.586)
• Hadis
riwayat Malik bin Huwairits ra.:
Dari Abu
Qilaabah, bahwa ia melihat Malik bin Huwairits ketika ia sholat, ia bertakbir
lalu mengangkat kedua tangannya. Ketika ingin rukuk, ia mengangkat kedua
tangannya. Ketika mengangkat kepala dari rukuk, ia mengangkat kedua tangannya.
Ia bercerita bahwa Rasulullah saw. dahulu berbuat seperti itu. (Shahih Muslim
No.588)
7.
Menetapkan takbir tiap kali turun dan bangun dalam sholat, kecuali bangun dari
rukuk membaca: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya"
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.
Dari Abu Salamah
bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah sholat mengimami para sahabat. Ia bertakbir
tiap kali turun dan bangun. Ketika selesai ia berkata: Demi Allah, sesungguhnya
aku adalah orang yang paling mirip dengan sholat Rasulullah saw.. (Shahih
Muslim No.590)
• Hadis
riwayat Imran bin Hushein ra.:
Dari
Mutharrif bin Abdullah, ia berkata: Aku dan Imran bin Hushein sholat di
belakang Ali bin Abu Thalib. Saat sujud beliau bertakbir. Saat mengangkat
kepalanya beliau bertakbir. Saat bangun dari dua rakaat beliau bertakbir.
Selesai sholat Imran memegang tanganku dan berkata: Sesungguhnya Ali telah
mengimami sholat kita dengan sholat seperti sholat Muhammad saw. atau katanya:
Sesungguhnya Ali telah mengingatkan aku dengan sholat Muhammad saw.. (Shahih
Muslim No.594)
8. Wajib
membaca surat Al-Fatihah setiap rakaat dan bagi orang yang tidak bisa dan belum
mempelajarinya disarankan membaca surat lain, selain surat Fatihah
• Hadis
riwayat Ubadah bin Shamit ra.:
Bahwa Nabi
saw. bersabda: Orang yang tidak membaca surat Al-Fatihah, tidak sah sholatnya.
(Shahih Muslim No.595)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada sholat kecuali dengan bacaan surat
Al-Fatihah. (Shahih Muslim No.599)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. masuk masjid. Lalu seorang lelaki masuk dan melakukan sholat.
Setelah selesai ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah saw. Beliau
menjawab salamnya lalu bersabda: Ulangilah sholatmu, karena sesungguhnya engkau
belum sholat. Lelaki itu kembali sholat seperti sholat sebelumnya. Setelah
sholatnya yang kedua ia mendatangi Nabi saw. dan memberi salam. Rasulullah saw.
menjawab: Wa'alaikas salam. Kemudian beliau bersabda lagi: Ulangilah sholatmu,
karena sesungguhnya engkau belum sholat. Sehingga orang itu mengulangi
sholatnya sebanyak tiga kali. Lelaki itu berkata: Demi Zat yang mengutus Anda
dengan membawa kebenaran, saya tidak dapat mengerjakan yang lebih baik daripada
ini semua. Ajarilah saya. Beliau bersabda: Bila engkau melakukan sholat,
bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Alquran yang engkau hafal. Setelah itu rukuk
hingga engkau tenang dalam rukukmu. Bangunlah hingga berdiri tegak. Lalu
bersujudlah hingga engkau tenang dalam sujudmu. Bangunlah hingga engkau tenang
dalam dudukmu. Kerjakanlah semua itu dalam seluruh sholatmu. (Shahih Muslim
No.602)
9. Dalil
tidak boleh mengeraskan bacaan basmalah
• Hadis
riwayat Anas ra., ia berkata:
Aku pernah
sholat bersama Rasulullah saw., bersama Abu Bakar, bersama Umar dan bersama
Usman dan aku tidak mendengar seorang pun dari mereka membaca
Bismillahirrahmanirrahim. (Shahih Muslim No.605)
10. Dalil
bahwa basmalah adalah awal ayat tiap surat kecuali surat At-Taubah
• Hadis
riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Ketika
Rasulullah saw. bersama kami, tiba-tiba beliau terlena sesaat, kemudian
mengangkat kepala beliau sambil tersenyum. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apa
yang membuat Anda tertawa? Beliau menjawab: Baru saja satu surat diturunkan
kepadaku. Lalu beliau membaca: Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu
Al-Kautsar "nikmat yang banyak". Maka dirikanlah sholat karena
Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang
terputus. Kemudian beliau bertanya: Tahukah kalian, apakah Kautsar itu? Kami
menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Itu adalah sungai
yang dijanjikan Tuhanku. Sungai yang menyimpan banyak kebaikan dan merupakan
telaga yang didatangi umatku pada hari kiamat. Wadahnya sebanyak bilangan
bintang. Ada seorang hamba yang ditarik dari kumpulan mereka. Aku berkata: Ya
Tuhanku, dia termasuk umatku. Allah berfirman: Engkau tidak tahu, dia telah
membuat suatu bid`ah sepeninggalmu. (Shahih Muslim No.607)
11. Tasyahhud
dalam sholat
• Hadis
riwayat Abdullah bin Masud ra. dia berkata:
Ketika kami
bermakmum di belakang Rasulullah saw., kami membaca: "Keselamatan tetap
pada Allah, keselamatan tetap pada si fulan". Suatu hari Rasulullah saw.
bersabda kepada kami: Sesungguhnya Allah adalah keselamatan itu sendiri. Jadi,
apabila salah seorang di antara engkau duduk (membaca tasyahud) hendaknya
membaca: "Segala kehormatan, semua rahmat dan semua yang baik itu milik
Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkat-Nya dilimpahkan kepadamu,
wahai Nabi. Semoga keselamatan dilimpahkan kepada kami dan kepada para
hamba-Nya yang saleh. Apabila dia telah membacanya, maka keselamatan itu akan
menyebar kepada semua hamba Allah yang saleh", baik yang di langit maupun
yang di bumi. "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah", kemudian berdoalah sesukanya. (Shahih Muslim No.609)
12. Selawat
kepada Nabi saw. sesudah tasyahhud
• Hadis
riwayat Kaab bin Ujrah ra.:
Dari
Abdullah bin Abu Laila, dia berkata: Kaab bin Ujrah menemuiku dan berkata:
Maukah engkau aku berikan hadiah? Rasulullah saw. pernah menemui kami, lalu
kami berkata: Kami telah mengetahui cara membaca salam untuk Baginda, lalu
bagaimana kami membaca selawat untuk Anda? Beliau bersabda: Bacalah:
"Allahumma shalli `alaa Muhammad wa `alaa aali Muhammad kamaa baarakta
`alaa aali Ibrahim. Innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik `alaa Muhammad wa
`alaa aali Muhammad kamaa baarakta `alaa aali Ibrahim Innaka hamiidum majiid".
(Ya Allah, limpahkanlah sejahtera kepada Muhammad dan keluarga nabi Muhammad,
sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada keluarga nabi
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi mulia. Ya Allah, limpahkanlah
keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah
melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha
terpuji lagi maha mulia). (Shahih Muslim No.614)
• Hadis
riwayat Abu Humaid As-Saidi ra.:
Bahwa para
sahabat berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana cara kami membaca selawat untuk
Anda? Beliau bersabda: Bacalah: "Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa
azwaajihi wa zurriyyatihi kamaa shallaita ‘alaa aali Ibrahim wa baarik ‘alaa
Muhammad wa ‘alaa azwaajihi wa zurriyyatihi kamaa baarakta ‘alaa aali Ibrahim.
Innaka hamiidum majiid." (Ya Allah, limpahkanlah sejahtera kepada Muhammad
dan istri-istrinya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada
keluarga nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji dan mulia. Ya Allah,
limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan istri-istrinya, sebagaimana Engkau
telah melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha
terpuji lagi maha mulia). (Shahih Muslim No.615)
13. Membaca
"sami`allahu liman hamidah" dan "aamiin"
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Apabila imam membaca "sami`allahu liman
hamidah", hendaklah kalian membaca "Allahumma rabbanaa lakal
hamdu", (Ya Allah, Tuhan kami, hanya milik-Mu-lah segala pujian), karena
barang siapa yang ucapannya bertepatan dengan bacaan malaikat, maka dosanya
yang lalu akan diampuni. (Shahih Muslim No.617)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Bila Imam membaca: Amin, hendaklah kalian membaca:
"Aamiin". Karena sesungguhnya barang siapa yang bacaan aminnya
bertepatan dengan bacaan amin malaikat maka dosanya yang lalu akan diampuni.
(Shahih Muslim No.618)
14. Makmum
harus mengikuti imam
• Hadis
riwayat Anas bin Malik ra. dia berkata:
Nabi saw.
pernah jatuh dari kuda sehingga lambung kanan beliau robek. Kami datang
menjenguk. Saat tiba waktu sholat, beliau sholat bersama kami dengan duduk dan
kami pun sholat di belakang beliau dengan duduk. Usai sholat beliau bersabda:
Sesungguhnya seseorang dijadikan imam untuk diikuti. Jadi, apabila dia
bertakbir, bertakbirlah. Bila dia sujud, sujudlah. Bila ia bangun, bangunlah.
Bila ia membaca "sami`allahu liman hamidah", bacalah "rabbanaa
lakal hamdu" dan bila ia sholat dengan duduk, sholatlah dengan duduk pula.
(Shahih Muslim No.622)
• Hadis
riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. pernah sakit. Para sahabat datang menjenguk beliau. Kemudian beliau sholat
dengan duduk. Para sahabat bermakmum pada beliau dengan berdiri. Beliau memberi
isyarat kepada mereka agar duduk, maka mereka pun duduk. Selesai sholat beliau
bersabda: Sesungguhnya seseorang dijadikan imam hanyalah untuk diikuti. Jadi
apabila ia rukuk, maka rukuklah kalian, bila ia bangun, maka bangunlah kalian
dan bila ia sholat sambil duduk, maka sholatlah kalian sambil duduk. (Shahih
Muslim No.623)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya imam itu untuk diikuti. Karena itu, maka
janganlah kalian menyalahinya. Apabila ia bertakbir, maka bertakbirlah kalian,
bila ia rukuk, maka rukuklah kalian, bila ia membaca "sami`allahu liman
hamidah", maka bacalah "Allahumma rabbanaa lakal hamdu", bila ia
sujud, maka sujudlah dan bila ia sholat sambil duduk, maka sholatlah kalian
sambil duduk. (Shahih Muslim No.625)
15. Imam
mengangkat seseorang untuk menggantikannya apabila ia uzur, seperti sakit,
bepergian atau lainnya, makmum harus berdiri di belakang imam yang duduk selama
ia mampu, penghapusan hukum duduk di belakang imam yang duduk bagi makmum yang
mampu berdiri
• Hadis
riwayat Aisyah ra.:
Dari
Ubaidillah bin Abdullah, ia berkata: Aku menemui Aisyah dan berkata: Maukah
Anda menceritakan kepadaku tentang sakit Rasulullah saw? Ia berkata: Nabi saw.
menderita lemah sekali, beliau bersabda: Apakah para sahabat sudah sholat? Kami
jawab: Belum, mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah. Beliau bersabda:
Tuangkan air untukku di bak. Kami pun melakukannya lalu beliau mandi. Setelah
itu, saat ingin bangkit beliau pingsan. Ketika siuman beliau bertanya: Apakah
para sahabat sudah sholat? Kami jawab: Belum. Mereka menunggu baginda, wahai
Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami mengerjakannya
dan beliau mandi. Saat akan berdiri beliau pingsan lagi. Setelah siuman beliau bertanya:
Apakah para sahabat sudah sholat? Kami jawab: Belum, mereka menunggu baginda,
wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami
mengerjakannya dan beliau mandi. Ketika akan bangun beliau pingsan lagi untuk
yang ketiga kalinya. Pada waktu siuman beliau bertanya: Apakah para sahabat
sudah sholat? Kami jawab: Belum. Mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah.
Para sahabat telah berkumpul di masjid menunggu Rasulullah saw. untuk sholat
Isyak. Beliau memerintahkan seseorang menemui Abu Bakar agar ia mengimami
sholat. Tiba di hadapan Abu Bakar, ia berkata: Rasulullah saw. memerintahkan
Anda untuk mengimamai sholat sahabat lainnya. Abu Bakar adalah seorang yang
lembut hati, ia berkata: Wahai Umar, imamilah mereka itu! Umar berkata: Anda lebih
menjadi imam mereka. Akhirnya Abu Bakar mengimami sholat mereka selama beberapa
hari. Ketika sakit Rasulullah saw. agak ringan, beliau keluar untuk sholat
Zuhur, dibantu oleh dua orang, salah satunya adalah Abbas. Saat itu Abu Bakar
akan mengimami sahabat. Ketika ia melihat Rasulullah saw. datang, ia mundur
untuk menunda (sholat). Nabi saw. memberi isyarat kepadanya agar jangan
ditunda. Kemudian beliau memerintahkan kedua orang yang memapah beliau:
Dudukkan aku di sampingnya. Mereka mendudukkan beliau di samping Abu Bakar.
Maka Abu Bakar sholat berdiri bermakmum kepada Rasulullah saw., para sahabat
yang lain bermakmum kepada Abu Bakar dan Rasulullah saw. saat itu sholat sambil
duduk. (Shahih Muslim No.629)
• Hadis
riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa Abu
Bakar mengimami sahabat ketika Rasulullah saw. sakit yang membuatnya wafat,
pada hari Senin, ketika berbaris dalam sholat, Rasulullah saw. menyingkap tirai
kamar dan memandang kami dengan berdiri. Wajah beliau putih seperti kertas,
beliau tersenyum. Kami yang sedang sholat terpukau karena gembira dengan
keluarnya Rasulullah saw. Kemudian Abu Bakar mundur untuk ke barisan pertama.
Ia mengira bahwa Rasulullah saw. keluar untuk sholat. Rasulullah saw. memberi
isyarat tangan kepada mereka agar terus menyempurnakan sholat. Lalu beliau
masuk lagi dan menurunkan tirai kamar. Pada hari itu Rasulullah saw. wafat.
(Shahih Muslim No.636)
• Hadis
riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. sakit dan semakin bertambah parah. Beliau bersabda: Perintahkan Abu Bakar
agar mengimami sholat kaum muslimin. Aisyah berkata: Wahai Rasulullah, Abu
Bakar adalah seorang yang berhati halus. Kalau ia menempati tempat baginda, ia
tidak akan mampu mengimami sholat Kaum muslimin. Beliau bersabda: Perintahkan
Abu Bakar agar mengimami sholat kaum muslimin. Kalian ini seperti teman-teman
Yusuf (dalam berdebat). Abu Musa berkata: Kemudian Abu Bakar mengimami sholat
mereka ketika Rasulullah saw. masih hidup. (Shahih Muslim No.638)
16. Jamaah
menunjuk seseorang untuk mengimami mereka bila imam yang tetap terlambat datang
dan mereka tidak khawatir akan timbul masalah akibat penunjukan tersebut
• Hadis
riwayat Sahal bin Saad As-Saidi ra.:
Bahwa
ketika Rasulullah saw. pergi ke Bani Amru bin Auf untuk mendamaikan pertikaian
di antara mereka, maka ketika tiba waktu sholat, seorang muazin datang kepada
Abu Bakar lalu berkata: Maukah engkau mengimami sholat orang-orang. Lalu saya
mengiqamati? Abu Bakar menjawab: Ya. Kemudian Abu Bakar sholat. Ketika
orang-orang sedang sholat, Rasulullah saw. datang. Beliau maju perlahan hingga
sampai barisan awal. Melihat itu orang-orang bertepuk tangan, tetapi Abu Bakar
tidak menoleh. Ketika tepuk tangan semakin riuh ia menoleh dan melihat
Rasulullah saw. Beliau mengisyaratkan Abu Bakar agar tetap di tempatnya. Abu
Bakar mengangkat kedua tangannya seraya memuji Allah 'azza wa jalla sesuai
dengan yang diperintahkan Rasulullah saw, lalu mundur sehingga sejajar dengan barisan
awal. Setelah itu Nabi saw. maju dan sholat. Usai sholat, beliau bersabda: Hai
Abu Bakar, apa yang menghalangimu untuk tetap di tempatmu ketika aku suruh? Abu
Bakar menjawab: Tidak layak bagi anak Abu Quhafah sholat di hadapan Rasulullah
saw. Beliau bersabda lagi: Mengapa kalian bertepuk tangan? Barang siapa yang
ingin mengingatkan sesuatu di dalam sholat, hendaknya ia bertasbih, karena bila
ia bertasbih, ia akan ditoleh. Tepuk tangan hanya untuk wanita. (Shahih Muslim
No.639)
17.
Bertasbih bagi lelaki dan tepuk tangan bagi wanita jika ingin mengingatkan
sesuatu di dalam sholat
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. pernah bersabda: Bertasbih untuk lelaki dan tepuk tangan untuk wanita.
(Shahih Muslim No.641)
18. Perintah
membaguskan, menyempurnakan dan khusyuk dalam sholat
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Suatu hari
Rasulullah saw. mengimami sholat kami. Usai sholat beliau bersabda: Hai fulan,
mengapa engkau tidak membaguskan sholatmu? Tidakkah orang yang sholat
merenungkan bagaimana sholatnya? Sesungguhnya ia sholat untuk dirinya sendiri.
Demi Allah, sungguh aku dapat melihat belakangku, sebagaimana aku melihat
depanku. (Shahih Muslim No.642)
• Hadis
riwayat Anas bin Malik ra.:
Dari Nabi
saw., beliau bersabda: Sempurnakanlah rukuk dan sujud, demi Allah, sesungguhnya
aku dapat melihat engkau di belakangku (kemungkinan bersabda: yang di belakang
punggungku) saat engkau rukuk atau sujud. (Shahih Muslim No.644)
19.
Larangan mendahului imam dalam rukuk, sujud atau lainnya
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Muhammad
saw. pernah bersabda: Apakah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam,
tidak takut kepalanya diganti oleh Allah dengan kepala keledai. (Shahih Muslim
No.647)
20.
Meluruskan barisan dan merapikannya, berdesakan dalam barisan pertama dan
berlomba mendapatkannya, mendahulukan orang-orang yang punya keutamaan dan
mendekatkan mereka kepada imam
• Hadis
riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Luruskanlah barisan kalian. Sesungguhnya kelurusan barisan
sholat termasuk bagian dari kesempurnaan sholat. (Shahih Muslim No.656)
• Hadis
riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Sempurnakanlah barisan, karena sesungguhnya aku dapat melihat
engkau yang ada di belakangku. (Shahih Muslim No.657)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari
Rasulullah saw., beliau bersabda: Luruskanlah barisan dalam sholat, karena
lurusnya barisan itu termasuk kebaikan sholat. (Shahih Muslim No.658)
• Hadis
riwayat Nukman bin Basyir ra., ia berkata:
Aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sebaiknya engkau mau meluruskan barisanmu
atau Allah akan menancapkan rasa permusuhan di antara engkau. (Shahih Muslim
No.659)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Seandainya manusia tahu apa (keutamaan) yang terdapat
dalam azan dan barisan pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali
dengan cara mengundi, pasti mereka akan mengundinya. Seandainya mereka tahu apa
(keutamaan) yang terdapat dalam bersegera (datang sedini mungkin) melakukan
sholat, pasti mereka berlomba-lomba melakukannya. Seandainya mereka tahu apa
yang terdapat dalam sholat Isyak dan sholat Subuh, pasti mereka akan
mendatanginya meskipun dengan merangkak. (Shahih Muslim No.661)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi
saw., beliau bersabda: Seandainya kalian (atau mereka) tahu apa yang ada dalam
barisan depan, tentu akan diadakan undian. (Shahih Muslim No.663)
21.
Perintah agar para wanita yang sholat di belakang laki-laki untuk tidak
mengangkat kepala mereka dari sujud sebelum laki-laki mengangkat kepalanya
• Hadis
riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Aku melihat
orang-orang lelaki yang sholat di belakang Nabi saw. mengikatkan kain mereka
pada leher seperti anak kecil karena sempitnya kain mereka. Seseorang berkata:
Hai para wanita, janganlah kalian mengangkat kepala kalian sebelum orang-orang
lelaki mengangkat kepala mereka. (Shahih Muslim No.665)
22. Wanita
boleh ke masjid apabila tidak menimbulkan hal-hal yang negatif dan tanpa
memakai wangi-wangian
• Hadis
riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi
saw., beliau bersabda: Jika istri salah seorang dari kalian minta izin pergi ke
masjid, maka janganlah mencegahnya. (Shahih Muslim No.666)
• Hadis
riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
Seandainya
Rasulullah saw. melihat apa yang diperbuat wanita saat ini, tentu beliau
melarang mereka pergi ke masjid, seperti dilarangnya wanita Bani Israel. Yahya
berkata: Aku bertanya kepada Amrah: Apakah wanita Bani Israel dilarang pergi ke
masjid (tempat ibadah mereka)? Ia menjawab: Ya. (Shahih Muslim No.676)
23. Membaca
bacaan dalam sholat jahriyah (sholat yang bacaannya dikeraskan) dengan suara
antara keras dan pelan, apabila khawatir akan timbul hal yang tidak baik jika
dikeraskan
• Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra.:
Tentang
firman Allah Taala: Dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam sholatmu dan
jangan pula memelankannya. Ia berkata ayat ini turun ketika Rasulullah saw.
sedang bersembunyi di Mekah. Ketika beliau sholat bersama para sahabat, beliau
mengeraskan suaranya dalam membaca Alquran. Orang-orang musyrik yang mendengarnya
menjelek-jelekan Alquran, Allah yang menurunkannya dan Nabi yang membawanya.
Maka Allah Taala berfirman: Janganlah engkau mengeraskan suaramu di dalam
sholatmu, sehingga orang-orang musyrik mendengar bacaanmu: Dan janganlah engkau
memelankannya sehingga sahabatmu tidak mendengarnya. Carilah cara di antara
kedua hal itu. Akhirnya beliau membaca antara keras dan pelan. (Shahih Muslim
No.677)
• Hadis
riwayat Aisyah ra.:
Tentang
firman Allah: Dan janganlah mengeraskan suaramu di dalam sholatmu dan jangan
pula memelankannya. Ia berkata: Ayat ini diturunkan berkaitan dengan doa.
(Shahih Muslim No.678)
24.
Mendengarkan bacaan Alquran
• Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra.:
Tentang
firman Allah: Janganlah engkau gerakkan lidahmu tergesa-gesa untuk membaca
Alquran. Ia berkata: Dulu ketika malaikat Jibril turun menyampaikan wahyu, Nabi
saw. sering menggerakkan lidah dan bibir beliau (untuk mengulang-ulang agar
tidak lupa). Hal itu membuat beliau merasa berat. Keadaan beliau seperti itu
dapat dilihat. Lalu Allah berfirman: Janganlah engkau gerakkan lidahmu
terburu-buru untuk membacanya dan ingin cepat "menguasainya".
Sesungguhnya atas tanggungan Kami mengumpulkan di dadamu dan membacanya.
Apabila Kami telah selesai membacanya, ikutilah bacaan itu. Kami menurunkannya,
maka dengarkanlah baik-baik. Firman-Nya: Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah
penjelasannya "Kami menjelaskannya melalui lidahmu". Ketika malaikat
Jibril mendatangi beliau (untuk memberi wahyu), maka beliau diam mendengarkan.
Setelah Jibril pergi, beliau membacanya, sebagaimana telah dijanjikan oleh
Allah pada beliau. (Shahih Muslim No.679)
25.
Mengeraskan bacaan dalam sholat subuh dan membacakan Alquran untuk Jin
• Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. tidak membacakan kepada jin dan tidak pula melihat mereka. Beliau pergi
bersama para sahabat menuju pasar Ukaz. Saat itu antara setan dan berita langit
telah terhalang. Mereka dilempari panah api. Setan-setan itu kembali kepada
kaum mereka dan berkata: Antara kami dan berita langit telah terhalang dan kami
pun dilempari panah api. Ini tidak lain pasti karena sesuatu telah terjadi.
Pergilah ke belahan bumi bagian timur dan barat, telitilah apa yang menghalangi
kita dengan berita langit. Mereka pun pergi ke belahan bumi bagian timur dan
barat. Sebagian mengambil arah Tihamah dengan tujuan pasar Ukaz (Nabi berada di
Nakhl). Saat itu beliau sedang sholat Subuh dengan para sahabat. Mereka
mendengar Alquran yang dibaca beliau dan memperhatikannya. Lalu kata mereka:
Inilah yang membuat kita terhalang dengan berita langit. Mereka kembali kepada
kaum mereka dan berkata: Hai kaumku, Sesungguhnya kami telah mendengar bacaan
yang mengagumkan, yang dapat mengantarkan kita kepada kebenaran. Maka aku
beriman kepadanya, dan tidak akan menyekutukan Tuhanku dengan siapapun. Maka
Allah Taala menurunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad saw. Katakanlah, telah
diwahyukan kepadaku bahwa sekelompok jin telah mendengarkan bacaan Alquran.
(Shahih Muslim No.681)
26. Bacaan
dalam sholat Zuhur dan Asar
• Hadis
riwayat Abu Qatadah ra., ia berkata:
Kami pernah
sholat berjamaah dengan Rasulullah saw. Dalam dua rakaat pertama sholat Zuhur
dan Asar, beliau membaca Fatihah dan dua buah surat, kadang-kadang
memperdengarkan ayat kepada kami. Beliau memanjangkan rakaat pertama sholat
Zuhur dan memperpendek rakaat kedua. Demikian pula dalam sholat Subuh. (Shahih
Muslim No.685)
27. Bacaan
dalam sholat Subuh
• Hadis
riwayat Abu Barzah ra.: ia berkata:
Rasulullah
saw. dalam sholat Subuh membaca enam puluh sampai seratus ayat. (Shahih Muslim
No.702)
28. Bacaan
dalam sholat Isyak
• Hadis
riwayat Barra' ra.:
Dari Nabi
saw. bahwa dalam suatu perjalanan beliau mengerjakan sholat Isyak. Dalam salah
satu dari dua rakaatnya beliau membaca Wat tiini waz zaitun. (Shahih Muslim
No.706)
• Hadis
riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Muaz pernah
sholat bersama Nabi saw. lalu pulang mengimami kaumnya. Pada suatu malam ia
sholat Isyak bersama Nabi saw. lalu pulang mengimami kaumnya. Ketika ia mulai
dengan membaca surat Al-Baqarah, ada seorang lelaki yang memisahkan diri dari
sholat berjamaah sampai salam, selanjutnya mengerjakan sholat sendiri dan
pergi. Orang-orang menegurnya: Hai fulan, apakah engkau telah munafik? Ia
menjawab: Tidak, demi Allah. Sungguh, aku akan menemui Rasulullah saw. dan
memberitahukan hal ini. Setelah bertemu dengan Rasulullah saw., ia berkata:
Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami adalah pemilik unta penyiram tanaman,
bekerja di siang hari. Sesungguhnya Muaz setelah mengerjakan sholat Isyak
bersama Anda lalu pulang dan (sholat bersama kami) mulai dengan bacaan surat
Al-Baqarah. Rasulullah saw. menghadap ke arah Muaz dan bersabda: Wahai Muaz,
apakah engkau ingin menimbulkan fitnah (kesulitan)? Bacalah (surat) ini dan
itu. Sufyan berkata: Aku berkata kepada Amru bahwa Abu Zubair menceritakan
kepada kami dari Jabir bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bacalah Was Syamsi wa
Dhuhaaha (surat As-Syams), Wadh Dhuhaa (surat Ad-Dhuhaa), Wal laili idza
Yaghsyaa (surat Al-Lail) dan Sabbihisma rabbikal a`laa (sutat Al-A`laa), maka
Amru menanggapi: Ya, seperti itu. (Shahih Muslim No.709)
29.
Perintah kepada imam agar mempercepat sholat sambil menjaga kesempurnaan
• Hadis
riwayat Abu Masud Al-Anshari ra., ia berkata:
Seorang
lelaki datang menemui Rasulullah saw. dan berkata: Saya terlambat sholat Subuh
karena si fulan memperlambat sholatnya saat mengimami kami. Kemudian aku belum
pernah melihat Nabi saw. marah dalam memberikan nasehat seperti marahnya beliau
(memberikan nasehat) pada hari itu. Beliau bersabda: Wahai manusia,
sesungguhnya di antara engkau ada yang membuat orang lari (jera). Barang siapa
di antara kalian menjadi imam, maka hendaklah ia meringkas, sebab di
belakangnya ada orang tua, orang lemah dan orang yang punya keperluan. (Shahih
Muslim No.713)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi
saw. bersabda: Apabila salah seorang dari kalian menjadi imam, maka hendaknya
ia memperingan sholatnya, karena di antara mereka ada anak kecil, orang tua,
orang lemah dan orang sakit. Bila sholat sendirian, maka sholatlah sekehendak
hatinya. (Shahih Muslim No.714)
• Hadis
riwayat Anas ra.:
Bahwa Nabi
saw. meringkas (bacaan) sholat dan menyempurnakannya. (Shahih Muslim No.719)
• Hadis
riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. pernah mendengar tangis anak kecil bersama ibunya ketika sedang sholat.
Maka beliau membaca surat yang ringan atau surat yang pendek. (Shahih Muslim
No.722)
30.
Keselarasan antara rukun-rukun sholat dan memperingan dengan tetap sempurna
• Hadis
riwayat Barra' bin Azib ra., ia berkata:
Aku
mengamati sholat Muhammad saw. Aku perhatikan berdirinya, rukuknya, iktidal
setelah rukuk, sujudnya, duduk antara dua sujud, sujud kedua, duduk antara
salam dan selesai sholat, (aku perhatikan) satu dengan lainnya saling sama.
(Shahih Muslim No.724)
• Hadis
riwayat Anas ra., ia berkata:
Sungguh,
aku tidak akan menambah-nambah, aku akan mengimami sholat kalian seperti aku
melihat Rasulullah saw. mengimami sholat kami. Tsabit (salah seorang perawi)
berkata: Anas telah melakukan sesuatu yang tidak seperti yang kalian lakukan.
Ketika ia bangun dari rukuk, ia berdiri tegak hingga orang berkata: Anas telah
lupa, dan ketika bangun dari sujud, ia diam (tidak bergerak) sehingga orang
bilang: Anas telah lupa. (Shahih Muslim No.726)
31.
Mengikuti imam dan bergerak setelah gerakan imam
• Hadis
riwayat Barra' ra.:
Bahwa
mereka (para sahabat) sholat di belakang Rasulullah saw. Ketika beliau bangun
dari rukuk (dan ingin sujud). aku tidak melihat seorang pun membungkukkan
badannya hingga Rasulullah saw. meletakkan dahinya di tanah. Setelah itu para
sahabat yang di belakang beliau ikut bersungkur sujud. (Shahih Muslim No.728)
32. Bacaan
ketika rukuk dan sujud
• Hadis
riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Adalah
Rasulullah saw. dalam rukuk dan sujudnya banyak membaca: "Subhaanaka
allahumma rabbanaa wa bihamdika, allahummaghfir li" (Maha suci Allah, ya
Allah, ya Tuhan kami, dengan segala puji-Mu, ampunilah aku). Beliau menafsirkan
perintah Alquran. (Shahih Muslim No.746)
33.
Menjelaskan anggota tubuh untuk bersujud, larangan menahan rambut dan pakaian
(saat sujud), menjalin rambut ketika sholat
• Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Nabi saw.
diperintahkan untuk sujud dengan tujuh anggota badan dan dilarang menutup
dahinya dengan rambut dan pakaian. (Shahih Muslim No.755)
34.
Meluruskan badan, meletakkan kedua telapak tangan di atas tanah, mengangkat
kedua siku dari lambung dan menjauhkan perut dari kedua paha ketika sujud
• Hadis
riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Luruslah kalian dalam sujud dan janganlah seorang kalian
melunjurkan kedua lengannya seperti anjing melunjurkan kaki depannya. (Shahih
Muslim No.762)
35.
Menjelaskan suatu hal yang berhubungan dengan cara sholat
• Hadis
riwayat Abdullah bin Malik bin Buhainah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. merenggangkan kedua tangannya ketika sholat hingga tampak
putihnya ketiak beliau. (Shahih Muslim No.764)
36.
Pembatas orang yang sholat
• Hadis
riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa
Rasulullah saw., jika keluar untuk sholat hari raya, beliau minta dibawakan
tombak pendek yang kemudian beliau letakkan di depannya. Lalu beliau sholat
menghadap tombak itu dan para sahabat berada di belakang beliau. Beliau
melakukannya saat sedang dalam perjalanan. (Karena itulah kemudian banyak para
pemimpin menggunakan tongkat). (Shahih Muslim No.773)
• Hadis
riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Nabi
saw. biasa menambatkan tunggangan beliau dan beliau sholat menghadap ke
arahnya. (Shahih Muslim No.775)
• Hadis
riwayat Abu Juhaifah ra., ia berkata:
Aku menemui
Nabi saw. di Mekah. Saat itu beliau berada di Abthah (nama tempat) di dalam
kemah yang terbuat dari kulit samakan milik beliau. Kemudian Bilal keluar
membawa air wudu beliau. Ada orang yang mendapat air itu sedikit dan ada pula
yang hanya diperciki oleh lainnya. Nabi saw. keluar dengan memakai pakaian
merah, nampaknya aku dapat melihat betis beliau yang putih. Beliau berwudu dan
Bilal mengumandangkan azan. Aku memperhatikan mulutnya bergerak kesana kemari
ke kanan dan ke kiri, ia membaca: "Hayya `alas shalah, hayya `alal
falah", (Marilah mengerjakan sholat, marilah menuju kemenangan). Sebatang
tombak pendek ditancapkan untuk Nabi. Beliau melangkah maju dan mengerjakan
sholat Zuhur (diqasar) dua rakaat. Keledai dan anjing lewat di depan beliau
tanpa dicegah. Selanjutnya beliau mengerjakan sholat Asar (diqasar) dua rakaat.
Demikian kemudian beliau tak henti-hentinya mengerjakan sholat dua rakaat
hingga kembali ke Madinah. (Shahih Muslim No.777)
• Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Aku datang
dengan naik keledai betina. Saat itu aku hampir usia balig. Rasulullah saw.
mengimami sholat para sahabat di Mina, lalu aku lewat di depan barisan, lalu
aku pulang dan kubiarkan keledaiku merumput, dan aku masuk ke barisan sholat.
Tidak ada seorang pun yang mencela perbuatanku itu. (Shahih Muslim No.780)
37.
Melarang orang lewat di depan orang yang sedang sholat
• Hadis
riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Bila salah seorang di antara kalian sedang sholat,
janganlah ia membiarkan seorang pun lewat di depannya, dan hendaklah ia
mencegahnya semampunya. Bila ia tidak peduli, perangilah karena sesungguhnya ia
adalah setan. (Shahih Muslim No.782)
• Hadis
riwayat Abu Juhaim ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Seandainya orang yang lewat di depan tempat sholat itu
mengetahui betapa besar dosanya, pasti ia berdiri selama lebih baik baginya
daripada lewat di depan orang yang sedang sholat Abu Nadher berkata: Aku tidak
tahu, apakah ia mengatakan hari atau bulan atau tahun. (Shahih Muslim No.785)
38. Orang
yang sholat sebaiknya mendekatkan pembatas
• Hadis
riwayat Sahal bin Saad As-Saidi ra., ia berkata:
Jarak
tempat sholat Nabi saw. dan dinding seukuran jalan lewat kambing. (Shahih Muslim
No.786)
• Hadis
riwayat Salamah bin Akwa` ra.:
Bahwa ia
memilih tempat mushaf lalu mengerjakan sholat di sana. Ia bercerita bahwa
Rasulullah saw. selalu memilih tempat tersebut. Jarak antara mimbar dan kiblat
kira-kira cukup untuk lewat kambing. (Shahih Muslim No.787)
39.
Melintang di depan orang sholat
• Hadis
riwayat Aisyah ra.:
Bahwa Nabi
saw. pernah sholat di tengah malam, sedangkan aku tidur melintang di antara
beliau dan kiblat seperti melintangnya jenazah. (Shahih Muslim No.791)
• Hadis
riwayat Maimunah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
Rasulullah
saw. pernah sholat dan aku (berada) dekat beliau dalam keadaan haid.
Kadang-kadang pakaian beliau mengenai tubuhku saat sujud. (Shahih Muslim
No.797)
40. Sholat
dengan selembar pakaian dan cara pemakaiannya
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
seseorang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang sholat dengan selembar
pakaian. Beliau menjawab: Bukankah tiap engkau punya dua lembar pakaian.
(Shahih Muslim No.799)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah seorang dari kalian mengerjakan sholat
dengan memakai selembar pakaian yang tidak sedikit pun menutupi kedua
pundaknya. (Shahih Muslim No.801)
• Hadis
riwayat Umar bin Abu Salamah ra., ia berkata:
Aku melihat
Rasulullah sholat di rumah Ummu Salamah dengan satu lembar pakaian untuk
menutupi seluruh tubuhnya (seperti selimut), kedua ujungnya diletakkan di atas
pundak beliau. (Shahih Muslim No.802)
• Hadis
riwayat Jabir ra., ia berkata:
Aku melihat
Rasulullah saw. sholat dengan berselimutkan selembar pakaian di tubuh beliau.
(Shahih Muslim No.805)
• Hadis
riwayat Abu Masud Al-Anshari ra., ia berkata:
Seorang
lelaki datang menemui Rasulullah saw. dan berkata: Saya terlambat sholat Subuh
karena si fulan memperlambat sholatnya saat mengimami kami. Kemudian aku belum
pernah melihat Nabi saw. marah dalam memberikan nasehat seperti marahnya beliau
(memberikan nasehat) pada hari itu. Beliau bersabda: Wahai manusia,
sesungguhnya di antara engkau ada yang membuat orang lari (jera). Barang siapa di
antara kalian menjadi imam, maka hendaklah ia meringkas, sebab di belakangnya
ada orang tua, orang lemah dan orang yang punya keperluan. (Shahih Muslim
No.713)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi
saw. bersabda: Apabila salah seorang dari kalian menjadi imam, maka hendaknya
ia memperingan sholatnya, karena di antara mereka ada anak kecil, orang tua,
orang lemah dan orang sakit. Bila sholat sendirian, maka sholatlah sekehendak
hatinya. (Shahih Muslim No.714)
• Hadis
riwayat Anas ra.:
Bahwa Nabi
saw. meringkas (bacaan) sholat dan menyempurnakannya. (Shahih Muslim No.719)
• Hadis
riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. pernah mendengar tangis anak kecil bersama ibunya ketika sedang sholat.
Maka beliau membaca surat yang ringan atau surat yang pendek. (Shahih Muslim
No.722)
30.
Keselarasan antara rukun-rukun sholat dan memperingan dengan tetap sempurna
• Hadis
riwayat Barra' bin Azib ra., ia berkata:
Aku
mengamati sholat Muhammad saw. Aku perhatikan berdirinya, rukuknya, iktidal
setelah rukuk, sujudnya, duduk antara dua sujud, sujud kedua, duduk antara
salam dan selesai sholat, (aku perhatikan) satu dengan lainnya saling sama.
(Shahih Muslim No.724)
• Hadis
riwayat Anas ra., ia berkata:
Sungguh,
aku tidak akan menambah-nambah, aku akan mengimami sholat kalian seperti aku
melihat Rasulullah saw. mengimami sholat kami. Tsabit (salah seorang perawi)
berkata: Anas telah melakukan sesuatu yang tidak seperti yang kalian lakukan.
Ketika ia bangun dari rukuk, ia berdiri tegak hingga orang berkata: Anas telah
lupa, dan ketika bangun dari sujud, ia diam (tidak bergerak) sehingga orang
bilang: Anas telah lupa. (Shahih Muslim No.726)
31.
Mengikuti imam dan bergerak setelah gerakan imam
• Hadis
riwayat Barra' ra.:
Bahwa
mereka (para sahabat) sholat di belakang Rasulullah saw. Ketika beliau bangun
dari rukuk (dan ingin sujud). aku tidak melihat seorang pun membungkukkan
badannya hingga Rasulullah saw. meletakkan dahinya di tanah. Setelah itu para
sahabat yang di belakang beliau ikut bersungkur sujud. (Shahih Muslim No.728)
32. Bacaan
ketika rukuk dan sujud
• Hadis
riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Adalah
Rasulullah saw. dalam rukuk dan sujudnya banyak membaca: "Subhaanaka
allahumma rabbanaa wa bihamdika, allahummaghfir li" (Maha suci Allah, ya
Allah, ya Tuhan kami, dengan segala puji-Mu, ampunilah aku). Beliau menafsirkan
perintah Alquran. (Shahih Muslim No.746)
33.
Menjelaskan anggota tubuh untuk bersujud, larangan menahan rambut dan pakaian
(saat sujud), menjalin rambut ketika sholat
• Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Nabi saw.
diperintahkan untuk sujud dengan tujuh anggota badan dan dilarang menutup
dahinya dengan rambut dan pakaian. (Shahih Muslim No.755)
34. Meluruskan
badan, meletakkan kedua telapak tangan di atas tanah, mengangkat kedua siku
dari lambung dan menjauhkan perut dari kedua paha ketika sujud
• Hadis
riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Luruslah kalian dalam sujud dan janganlah seorang kalian
melunjurkan kedua lengannya seperti anjing melunjurkan kaki depannya. (Shahih
Muslim No.762)
35.
Menjelaskan suatu hal yang berhubungan dengan cara sholat
• Hadis
riwayat Abdullah bin Malik bin Buhainah ra.:
Bahwa Rasulullah
saw. merenggangkan kedua tangannya ketika sholat hingga tampak putihnya ketiak
beliau. (Shahih Muslim No.764)
36.
Pembatas orang yang sholat
• Hadis
riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa
Rasulullah saw., jika keluar untuk sholat hari raya, beliau minta dibawakan
tombak pendek yang kemudian beliau letakkan di depannya. Lalu beliau sholat
menghadap tombak itu dan para sahabat berada di belakang beliau. Beliau
melakukannya saat sedang dalam perjalanan. (Karena itulah kemudian banyak para
pemimpin menggunakan tongkat). (Shahih Muslim No.773)
• Hadis
riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Nabi
saw. biasa menambatkan tunggangan beliau dan beliau sholat menghadap ke
arahnya. (Shahih Muslim No.775)
• Hadis
riwayat Abu Juhaifah ra., ia berkata:
Aku menemui
Nabi saw. di Mekah. Saat itu beliau berada di Abthah (nama tempat) di dalam
kemah yang terbuat dari kulit samakan milik beliau. Kemudian Bilal keluar
membawa air wudu beliau. Ada orang yang mendapat air itu sedikit dan ada pula
yang hanya diperciki oleh lainnya. Nabi saw. keluar dengan memakai pakaian
merah, nampaknya aku dapat melihat betis beliau yang putih. Beliau berwudu dan
Bilal mengumandangkan azan. Aku memperhatikan mulutnya bergerak kesana kemari
ke kanan dan ke kiri, ia membaca: "Hayya `alas shalah, hayya `alal
falah", (Marilah mengerjakan sholat, marilah menuju kemenangan). Sebatang
tombak pendek ditancapkan untuk Nabi. Beliau melangkah maju dan mengerjakan
sholat Zuhur (diqasar) dua rakaat. Keledai dan anjing lewat di depan beliau tanpa
dicegah. Selanjutnya beliau mengerjakan sholat Asar (diqasar) dua rakaat.
Demikian kemudian beliau tak henti-hentinya mengerjakan sholat dua rakaat
hingga kembali ke Madinah. (Shahih Muslim No.777)
• Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Aku datang
dengan naik keledai betina. Saat itu aku hampir usia balig. Rasulullah saw.
mengimami sholat para sahabat di Mina, lalu aku lewat di depan barisan, lalu
aku pulang dan kubiarkan keledaiku merumput, dan aku masuk ke barisan sholat.
Tidak ada seorang pun yang mencela perbuatanku itu. (Shahih Muslim No.780)
37.
Melarang orang lewat di depan orang yang sedang sholat
• Hadis
riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Bila salah seorang di antara kalian sedang sholat,
janganlah ia membiarkan seorang pun lewat di depannya, dan hendaklah ia
mencegahnya semampunya. Bila ia tidak peduli, perangilah karena sesungguhnya ia
adalah setan. (Shahih Muslim No.782)
• Hadis
riwayat Abu Juhaim ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Seandainya orang yang lewat di depan tempat sholat itu
mengetahui betapa besar dosanya, pasti ia berdiri selama lebih baik baginya
daripada lewat di depan orang yang sedang sholat Abu Nadher berkata: Aku tidak
tahu, apakah ia mengatakan hari atau bulan atau tahun. (Shahih Muslim No.785)
38. Orang
yang sholat sebaiknya mendekatkan pembatas
• Hadis
riwayat Sahal bin Saad As-Saidi ra., ia berkata:
Jarak
tempat sholat Nabi saw. dan dinding seukuran jalan lewat kambing. (Shahih
Muslim No.786)
• Hadis
riwayat Salamah bin Akwa` ra.:
Bahwa ia
memilih tempat mushaf lalu mengerjakan sholat di sana. Ia bercerita bahwa
Rasulullah saw. selalu memilih tempat tersebut. Jarak antara mimbar dan kiblat
kira-kira cukup untuk lewat kambing. (Shahih Muslim No.787)
39.
Melintang di depan orang sholat
• Hadis
riwayat Aisyah ra.:
Bahwa Nabi
saw. pernah sholat di tengah malam, sedangkan aku tidur melintang di antara
beliau dan kiblat seperti melintangnya jenazah. (Shahih Muslim No.791)
• Hadis
riwayat Maimunah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
Rasulullah
saw. pernah sholat dan aku (berada) dekat beliau dalam keadaan haid.
Kadang-kadang pakaian beliau mengenai tubuhku saat sujud. (Shahih Muslim
No.797)
40. Sholat dengan
selembar pakaian dan cara pemakaiannya
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
seseorang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang sholat dengan selembar
pakaian. Beliau menjawab: Bukankah tiap engkau punya dua lembar pakaian.
(Shahih Muslim No.799)
• Hadis
riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah seorang dari kalian mengerjakan sholat
dengan memakai selembar pakaian yang tidak sedikit pun menutupi kedua
pundaknya. (Shahih Muslim No.801)
• Hadis
riwayat Umar bin Abu Salamah ra., ia berkata:
Aku melihat
Rasulullah sholat di rumah Ummu Salamah dengan satu lembar pakaian untuk
menutupi seluruh tubuhnya (seperti selimut), kedua ujungnya diletakkan di atas
pundak beliau. (Shahih Muslim No.802)
• Hadis
riwayat Jabir ra., ia berkata:
Aku melihat
Rasulullah saw. sholat dengan berselimutkan selembar pakaian di tubuh beliau.
(Shahih Muslim No.805)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar